Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur masih terus mendalami dan melakukan observasi terhadap dugaan adanya Hepatitis Akut Misterius pada pasien yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Jatim.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan 2 RS yakni RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan RSUD Saiful Anwar Malang untuk melakukan pendalaman dan observasi jika terdapat pasien yang mengalami gejala klinis seperti Hepatitis Akut Misterius.
“Kami di Pemprov sudah cek di RSUD Dr. Seotomo dan RSUD Saiful Anwar, dan keduanya memberi respons, maka proses untuk melakukan telaah bisa kita lakukan lebih intensif. Hal-hal seperti ini memang perlu koordinasi seintensif mungkin, apa sih kategori misterius, apa sih kategori akut dan seterusnya,” katanya usai Halal Bihalal Pemprov Jatim, Senin (9/5/2022).
Dia mengatakan saat ini memang terdapat 114 pasien di Jatim yang mengalami gejala klinis mirip Hepatitis Akut yang tidak ketahui penyebabnya atau misterius. Ratusan pasien tersebut pun merupakan hasil input data dari masing-masing RS di Jatim ke dalam sistem/aplikasi yang dimiliki Kemenkes.
“Data pasien itu yang sekarang dihandle oleh Kemenkes untuk bisa dilakukan pendalaman apakah termasuk kategori Hepatitis Akut,” imbuhnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Jatim menyebutkan bahwa dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) per 4 Mei 2022, di Jatim telah terdeteksi 114 kasus terduga Hepatitis akut yang tersebar di 18 kabupaten/kota. Dari data tersebut tercatat bahwa 114 pasien dengan sindrom jaundice (penyakit kuning) ini tidak menyerang kelompok umur spesifik meski cenderung mengalami kenaikan jumlah pada minggu ke-14 hingga ke-17 di tahun ini.
Baca Juga
Disebutkan, gejala klinis dari Hepatitis akut ini antara lain nyeri perut bagian bawah, diare, muntah-muntah, serta peningkatan enzim hati. Hingga saat ini, tidak ditemukan gejala demam dalam sebagian besar kasus.