Bisnis.com, SURABAYA - PT Telkom Indonesia berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur akan mendorong percepatan program link and match dunia pendidikan dengan dunia industri melalui aplikasi Vokasakti.
EVP Telkom Indonesia Regional V Jatim Bali Nusra, Djatmiko menjelaskan aplikasi Vokasakti ini memiliki fungsi untuk mempertemukan alumni SMK dan dunia industri sekaligus mengelola database dari sekian banyak alumnus SMK.
“Jadi alumni SMK ini memiliki kualifikasi dan keahlian apa, nantinya akan dipertemukan dalam aplikasi Vokasakti ini,” ujarnya dalam MoU Kadin Jatim dengan Telkom, Senin (18/4/2022) malam.
Dia mengatakan saat ini sudah ada sekitar 200 SMK yang telah menggunakan aplikasi Vokasakti secara nasional, dan khusus Jatim ada sebanyak 40 SMK. Sementara, jumlah industri yang telah melakukan registrasi mencapai 4.174 industri, sebanyak 169 industri di antaranya ada di Jatim.
“Melalui kerja sama dengan Kadin ini, kami targetkan jumlah industri yag teregistrasi bisa bertambah menjadi 10.000 industri di Jatim. Harapannya platform Vokasakti menjadi solusi problem yang sedang dihadapi Kadin untuk mewujudkan link and match antara dunia industri dan pendidikan,” imbuh Djatmiko.
Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan selama ini Kadin sangat berkomitmen dalam mendukung program vokasi (link and match) atau pendidikan vokasi dual sistem.
Baca Juga
“Komitmen itu sudah kami wujudkan melalui kerja sama dengan 2 lembaga dari Jerman yakni IHK Tier dan GIZ Jerman,” ujarnya.
Adik berharap melalui kerja sama dengan Telkom ini akan semakin memacu program pendidikan vokasi di Jatim. Kadin sendiri, katanya, juga akan melakukan fasilitas pemagangan bukan hanya bagi siswa SMK dan perguruan tinggi di Jatim, tetapi juga dengan 11 perguruan tinggi di Gorontalo dan NTB.
“Di sana industrinya sangat terbatas, makanya pemagangan mahasiswa dan SMK juga kita berikan fasilitas. Jadi untuk mendukung ini, kami bekerja sama dengan Kadin Jateng, Jabar dan DKI Jakarta,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Himawan Estu Bagijo menambahkan, dalam mendukung program vokasi memang dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak seperti yang dilakukan Kadin dan Telkom.
“Kita perlu mencari solusi agar angkatan kerja kita itu memiliki 2 kompetensi, yaitu soft skill dan hard skill. Dan melalui sinergitas ini, Telkom menyediakan aplikasi yang bisa diakses oleh angkatan kerja di Jatim untuk mulai belajar memasuki dunia industri,” ujarnya.