Bisnis.com, JEMBER - Sebanyak 39 pasar rakyat dan satu pusat perbelanjaan di wilayah kerja Bank Indonesia Jember yang meliputi Kabupaten Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi sudah menggunakan "Quick Respons Indonesia Standard" (QRIS) atau cara pembayaran nontunai dengan memindai kode batang.
"Tahun ini 39 pasar rakyat dan satu mal yakni Lippo Mall yang sudah diresmikan bersama-sama menjadi bagian dari program Pasar dan Mall SIAP (Sehat Inovatif dan Aman Pakai) QRIS," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember Yukon Afrinaldo di Jember, Senin (11/4/2022).
Sejak tahun 2021, lanjut dia, Roxy Mall Jember telah menggunakan QRIS bersama dengan dua pusat perbelanjaan lainnya di Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi.
"Kami berharap ke depannya akan semakin banyak pasar dan mal di Jember yang akan ikut serta dalam program SIAP QRIS," ucap mantan mantan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe itu.
Berdasarkan data Bank Indonesia pada triwulan pertama 2019 tercatat sebanyak 258.000 warga Jember telah memakai uang elektronik dan jumlah tersebut menduduki jumlah terbanyak kedua, setelah Kota Surabaya yang mencapai 292.000 orang.
"Melalui program itu juga banyak kemudahan yang ditawarkan, QRIS dapat bermanfaat tidak hanya bagi pengguna namun juga bagi penjual yang menggunakannya," tuturnya.
Baca Juga
Ia menjelaskan manfaatnya antara lain kemudahan pencatatan transaksi penjualan dan membantu pembentukan kredit profile sehingga berpotensi untuk memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan.
Sementara itu, Plt Asisten 3 Administrasi Umum Jember Widodo Yulianto mengatakan Pemkab Jember mengapresiasi upaya Bank Indonesia dalam mewujudkan ekosistem transaksi digital yang lebih higienis, mudah dan aman di pasar rakyat serta pusat perbelanjaan melalui peluncuran pasar dan pusat perbelanjaan SIAP QRIS.
"Berdasarkan data BPS, ekonomi Jember tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,00 persen setelah sebelumnya mengalami kontraksi di tahun 2020 sebesar 2,98 persen," katanya.
Menurutnya pertumbuhan ekonomi tersebut salah satunya didukung oleh adanya penerapan digitalisasi dalam transaksi pembayaran yang diadaptasi secara bertahap oleh pedagang, pemerintah dan masyarakat Jember.
"Saya berharap semakin banyak pasar tradisional yang masuk dalam program SIAP QRIS di Kabupaten Jember," ujarnya.