Bisnis.com, SURABAYA - Relawan Puan Maharani melaksanakan giat Ramadan dengan membagikan sembako kepada warga secara door to door atau dari rumah ke rumah di sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur.
"Ini merupakan bentuk kepedulian Mbak Puan Maharani di tengah naiknya harga sembako saat Ramadan," kata koordinator Relawan Puan Maharani Jatim Chusnul Wafiq dalam siaran persnya di Surabaya, Senin (11/4/2022).
Menurut dia, pihaknya mulai membagikan sembako kepada masyarakat secara serentak mulai Minggu (10/04) di Kabupaten Lamongan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Madiun, Kabupaten Blitar, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Mojokerto.
Wafiq mengatakan program giat Ramadan Relawan Puan Maharani Jatim ini tersebar menjadi delapan titik di setiap masing-masing wilayah kota/kabupaten. Terhitung ada sebanyak 10 ribu sembako yang dibagikan oleh relawan Puan Maharani Jatim.
Dua menilai, program bagi-bagi sembako dilakukan secara door to door cukup efektif, karena relawan terjun langsung untuk menemui masyarakat.
"Alhamdulillah, bagi-bagi sembako mendapat tanggapan baik dari masyarakat. Tidak lupa, masyarakat merasa sangat berterima kasih kepada Mbak Puan Maharani telah peduli terhadap masyarakat Jawa Timur," kata dia.
Baca Juga
Bahkan, kata Wafiq, beberapa masyarakat mengharapkan agar Puan Maharani bisa datang dan berkunjung kembali ke beberapa wilayah Jawa Timur. "Masyarakat banyak yang mengharapkan agar bisa bertemu langsung dengan Mbak Puan Maharani," ujar dia.
Selama pelaksanaan giat Ramadan, lanjut dia, para relawan yang bergerilya membagi sembako secara door to door ini juga menyampaikan salam dan pesannya kepada masyarakat.
Selain itu, Wafiq menyampaikan, pesan dari Puan Maharani untuk masyarakat di Jatim agar selalu menjaga kesehatan serta mengajak untuk memanfaatkan bulan Ramadan dengan sebaik mungkin.
"Karena dalam bulan Ramadan merupakan pembelajaran terhadap manusia agar saling menghormati dan menjaga kerukunan umat beragama," kata Wafiq menirukan pesan Puan Maharani.
Selain itu, kata Wafiq, Puan Maharani juga mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga nilai-nilai gotong royong karena itu menjadi ciri khas adat budaya Indonesia.
"Kita harus saling merasa memiliki kewajiban untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Dengan begitu, kita akan hidup secara damai," kata Wafiq.