Bisnis.com, SURABAYA — Pemerintah Kota Surabaya tengah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Australia terutama dalam potensi di sektor ekonomi seperti pariwisata hingga teknologi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan sejumlah potensi yang ingin dikerjasamakan itu telah disampaikan kepada Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya Fiona Hoggart saat berkunjung ke Pemkot Surabaya.
“Banyak potensi yang bisa dikerjasamakan, misalnya produk UMKM kita sangat banyak, mulai dari busana, makanan dan minuman hingga kerajinan tangan yang kualitasnya tidak kalah dengan produk pabrikan, dan sebaliknya produk Australia juga bisa masuk Surabaya,” ujarnya dalam rilis, Rabu (6/4/2022).
Dia memastikan bahwa Pemkot Surabaya akan selalu terbuka dengan investor asing termasuk Australia. Menurutnya, dalam membangun sebuah kota membutuhkan lebih banyak investor dan melibatkan masyarakat untuk menjadi bagian dari pembangunan.
"Kita sampaikan tadi ke Bu Fiona, dalam membangun sebuah kota itu membutuhkan investor. Ketika investor masuk, pasti akan membutuhkan banyak lapangan pekerjaan. Nah masyarakat Kota Surabaya bisa menjadi bagian daripada pembangunan yang dilakukan oleh investor,” ujarnya.
Selain itu, katanya, dengan adanya investor juga akan meringankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkot Surabaya.
Baca Juga
"Pembangunan kota juga tidak mungkin menggunakan APBD murni, kalau itu kita lakukan maka APBD untuk ekonomi kerakyatan juga akan habis. Oleh karena itu kita butuhkan kolaborasi, agar APBD ini bisa digunakan untuk ekonomi kerakyatan," imbuhnya.
Konjen Australia di Surabaya Fiona Hoggart mengatakan hubungan baik antara Indonesia dan Australia yang selama ini terlah terjalin dengan sangat baik. Untuk itu, kunjungannya menjadi kesempatan emas untuk kerja sama di sektor investasi, perekonomian, manufaktur, teknologi hingga pertanian di Kota Surabaya
"Australia dan Indonesia adalah negara tetangga dan memiliki hubungan yang sangat baik, sangat dalam serta sudah cukup lama. Begitu pula hubungan antar Bapak Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Khususnya di Kota Surabaya kami akan jalin hubungan yang baik pula,” ujarnya.
Pejabat Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) itu juga menambahkan Kota Surabaya tidak hanya tepat untuk berinvestasi, tetapi juga cocok dijadikan pusat perkembangan teknologi dan manufaktur pengolahan pangan.