Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Peternak Ayam Petelur Berharap Ramadan Dongkrak Harga

Harga telur ayam di tingkat peternak hingga saat ini masih rendah di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) yakni Rp20.200 - Rp20.500/kg.
Peni Widarti
Peni Widarti - Bisnis.com 21 Maret 2022  |  16:25 WIB
Peternak Ayam Petelur Berharap Ramadan Dongkrak Harga
Ilustrasi. - Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, SURABAYA - Asosiasi Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar berharap daya beli masyarakat pada momen Ramadan dan Lebaran mendatang bisa lebih meningkat agar harga telur ayam dapat terangkat.

Ketua PPRN Blitar, Rofi Yasifun mengatakan harga telur ayam di tingkat peternak hingga saat ini masih rendah di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) yakni Rp20.200 - Rp20.500/kg.

“Sedangkan HPP kita seharusnya Rp22.750 - Rp23.400/kg karena harga pakan ternaknya pun juga mahal dan naik luar biasa, untuk harga pakan Rp7.000/kg dan untuk jagung harganya Rp5.500/kg,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (21/3/2022).

Dia mengatakan soal pasokan, telur ayam ras dari peternak Blitar diyakini masih sangat mencukupi kebutuhan momen Ramadan dan Lebaran. Pada tahun lalu, tren permintaan telur ayam menjelang bulan puasa juga meningkat untuk kebutuhan selamatan.

“Tapi Ramadan, Lebaran tahun lalu peningkatan permintaannya tidak terlalu tinggi. Bahkan untuk menjelang bulan puasa tahun ini juga belum naik banyak permintaannya,” katanya.

Data di Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim per 21 Maret 2022, harga rata-rata telur ayam ras di tingkat pasar di Jatim tercatat Rp23.041/kg. Harga tertinggi terjadi di Situbondo Rp24.333/kg dan terendah di Malang dan Lumajang Rp21.900/kg.

Dibandingkan periode yang sama Februari 2022, harga rata-rata telur ayam malah Rp20.017/kg. Tertinggi terjadi di Sumenep Rp22.000/kg dan terendah di Kota Batu Rp18.375/kg.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan pada Februari lalu, komoditas telur ayam menjadi penyumbang deflasi karena mengalami perubahan harga yang turun sebesar -16,11 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Perubahan harga telur yang turun dan menyumbang deflasi ini juga sejalan dengan perkembangan nilai tukar petani (NTP) di sektor peternakan yang juga turun -1,10 persen dari NTP Januari 2022 sebesar 100,77 menjadi 99,67,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

telur jatim peternak ayam blitar
Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top