Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya menyebutkan bahwa tren kasus Covid-19 atau varian Omicron di Surabaya dalam dua pekan terakhir ini semakin turun.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan menurunnya kasus Omicron tersebut membuat kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya pun menurun.
“Penurunan kasus Covid-19 pada Maret ini tidak luput dari kerja keras pemerintah dan masyarakat dalam pengetatan protokol kesehatan, serta kami aktif melakukan tracing kurang dari 48 jam, testing melalui operasi yustisi prokes, swab hunter dan treatment,” ujarnya dalam rilis, Kamis (17/3/2022).
Berdasarkan data assessment situasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, tercatat terjadi penurunan kasus konfirmasi di Kota Surabaya dari angka 228,92 per 100.000 penduduk, menjadi 84,22 per 100.000 penduduk.
Sedangkan angka rawat inap RS saat ini dari 16,77 per 100.000 penduduk menjadi 9,12 per 100.000 penduduk. Untuk angka positif rate, dari 13,56 persen menjadi 8,41 persen.
Nanik menjelaskan, total pasien yang dirawat di RS rujukan Covid-19 Kota Surabaya per 14 Maret 2022 tercatat ada 531 pasien. Di antaranya 69,30 persen ber-KTP Surabaya dan 30,70 persen KTP non Surabaya. Sedangkan persentase BOR per 14 Maret 2022, sebesar 16,22 persen dari total bed di RS rujukan Covid-19.
Baca Juga
“Setelah kasus Covid-19 menurun, Dinkes Surabaya tetap konsisten dengan upaya yang dilakukan selama ini untuk menurunkan risiko penularan terutama di ruang lingkup keluarga, tempat kerja, belajar dan masyarakat,” imbuhnya.
Menurutnya, penerapan prokes normal baru tetap harus dilakukan secara terintegrasi di setiap bidang seperti tempat keagamaan, pendidikan, industri dan transportasi. Selain itu, penggunaan aplikasi PeduliLindungi secara disiplin juga bagian dari pencegahan atau deteksi dini yang bisa diakses oleh masyarakat ketika berkunjung di tempat keramaian.
“Kami juga akan terus melaksanakan surveilans aktif secara berkala khususnya pada closed population atau di tempat kerja, sekolah, hotel, mall dan lain sebagainya, pada setiap bulan secara sampling,” imbuhnya.
Nanik menambahkan, penurunan kasus Covid-19 ini juga merupakan hasil dari upaya vaksinasi yang terus dilakukan khususnya vaksin booster untuk saat ini. lansia sudah mencapai 92.673 dosis atau 90,80 persen, sedangkan non lansia sebanyak 364.709 atau 89,21 persen.
"Untuk ketersediaan stok vaksinasi booster, saat ini masih menunggu dropping dari pusat. Sementara kami mengoptimalkan sweeping vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun," imbuhnya.