Bisnis.com, SURABAYA — Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur masih memasang target yang optimistis bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 5 - 5,8 persen meskipun di awal tahun mulai menghadapi tantangan baru adanya Covid-19 varian Omicron.
Kepala BI Jatim, Budi Hanoto mengatakan pertumbuhan ekonomi Jatim pada 2021 yang tercatat 3,57 persen sudah sesuai dengan prediksi awal Bank Indonesia yang diperkirakan akan berada di angka 3,2 persen hingga 4 persen.
“Perkiraan kami di angka tersebut, tepat di tengah-tengahnya yakni tercatat tumbuh 3,57 persen. Nah untuk tahun ini kami masih memperkirakan ekonomi Jatim akan tumbuh 5 - 5,8 persen,” katanya kepada Bisnis, Senin (7/2/2022).
Dia mengatakan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5 - 5,8 persen itu, pemerintah akan mengupayakan beberapa sumber-sumber pertumbuhan yang ada misalnya dari sektor manufaktur yang masih memiliki demand tinggi di pasar luar negeri, serta sektor konstruksi juga akan naik mengingat beberapa program pemerintah tahun lalu ada yang tertunda bakal dilanjutkan kembali tahun ini.
“Meski optimistis, tetapi challenge Omicron tidak bisa dipandang enteng, tapi sepanjang masyarakat menjaga protokol kesehatan dengan baik, kemudian prokes kegiatan ekonomi jalan, target ekonomi bisa kita capai,” ujarnya.
Selain sektor manufaktur dan konstruksi, lanjut Budi, sumber pertumbuhan lain bisa dioptimalkan seperti sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, termasuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) akan terus didorong.
Baca Juga
“UMKM akan terus didorong dengan berbagai program, tentu ada sektor dari sumber pertumbuhan lain juga bisa digali misalnya seperti industri game, animasi atau kita sebut sektor ekonomi kreatif akan terus didorong,” imbuhnya.