Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bata Ringan Blesscon Proyeksikan Penjualan Tumbuh 40 Persen

Salah satu kebijakan pemerintah yang cukup menggembirakan tahun ini adalah adanya rencana menaikkan harga rumah subsidi atau FLPP naik rata-rata Rp12 juta.
Ilustrasi./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, SURABAYA - Produsen bata ringan PT Superior Prima Sukses dengan merek Blesscon memproyeksikan pertumbuhan penjualan tahun ini bisa mencapai 40 persen sejalan dengan pertumbuhan pasar dan kondisi perekonomian.

Commercial Director Blesscon, Henrianto mengatakan pada tahun lalu Blesscon mencatatkan pertumbuhan 30 persen, atau masih lebih rendah dari target semula yang ingin tumbuh 50 persen.

“Tidak sampainya pertumbuhan 50 persen ini salah satunya disebabkan oleh pandemi Covid-19, terutama pada Juni - September saat ada varian Delta yang cukup mencekam saat ini. Akibatnya penjualan drop karena pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan saat itu,” katanya kepada Bisnis, Selasa (18/1/2022).

Menurutnya, pertumbuhan 30 persen itu belum maksimal mengingat perseroan baru-baru ini menambah kapasitas produksi. Namun begitu, tahun ini Blesscon berharap pasar kembali pulih dengan dukungan kebijakan dari pemerintah.

“Salah satu kebijakan pemerintah yang cukup menggembirakan tahun ini adalah adanya rencana menaikkan harga rumah subsidi atau FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) naik rata-rata Rp12 juta, tentunya ini menambah semangat para pengembang untuk membangun rumah murah,” jelasnya.

Kondisi itu, lanjutnya, diyakini akan berdampak pada penjualan bata ringan mengingat kebanyakan proyek rumah subsidi menggunakan bata ringan, sedangkan untuk landed house komersial baru sekitar 60 persen yang mau menggunakan bata ringan, sisanya masih menggunakan bata merah. 

Selain rumah subsidi, prospek lain yang juga masih diandalkan Blesscon yakni segmen pasar dari proyek highrise atau gedung tinggi, serta segmen ritel atau renovasi. Blesscon, kata Henri, ke depan akan terus memperkuat kerja sama dengan berbagai asosiasi pengembangan seperti REI, Apersi dan Himpera untuk meningkatkan serapan produk bata ringan terhadap proyek properti miliki anggota para asosiasi tersebut.

“Untuk pasar building atau bangunan tinggi memang tahun kemarin masih cukup sulit, banyak yang belum jalan, tapi berharap tahun ini bisa jalan lagi. Kemudian di pasar ritel/renovasi ini sangat potensial sekali, justru di segmen ini kontribusinya cukup besar yakni mencapai 60 - 60 persen dari total penjualan,” jelasnya.

Henri menambahkan, sejalan dengan potensi pasar ritel/renovasi yang cukup bagus, Blesscon sejak tahun lalu juga sudah masuk ke pasar online melalui e-commerce seperti Tokopedia dan Shoppe.

“Kami malah kaget penjualan melalui e-commerce ternyata respons konsumen sangat bagus. Sepanjang tahun lalu, penjualan melalui e-commerce cukup bagus sampai ribuan kubik, jadi ini sangat potensial sejalan dengan gaya hidup masyarakat yang semakin digital,” imbuhnya.

Adapun kapasitas produksi bata ringan Blesscon saat ini mencapai 1,7 juta m3 per tahun, yang terdiri dari pabrik di Mojokerto 400.000 m3/tahun, Lamongan 700.000 m3/tahun, dan Line 1 pabrik Sragen 600.000 m3/tahun. 

“Dalam waktu dekat kita akan resmikan Line 2 pabrik Sragen sebesar 700.000 m3/tahun, dan akan memaksimalkan kapasitas di Line 1 menjadi 900.000 m3, sehingga nantinya total kapasitas produksi Blesscon keseluruhan mencapai 2,7 juta m3/tahun,” imbuh Henri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper