Bisnis.com, PASURUAN — Pemkab Pasuruan menggandeng guru taman kanak-kanak atau TK untuk menekan angka stunting lewat peran mereka dalam memberikan edukasi pada orang tua murid tentang pentingnya asupan gizi yang cukup bagi anak-anak.
Wakil Bupati Pasuruan, Abdul Mujib Imron, mengatakan guru TK sebagai tenaga pendidik sangat berperan besar dalam mengurangi kasus stunting, yakni masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi yang berakibat terganggunya pertumbuhan pada anak.
“Hal itu bisa dilakukan dengan rajin mengedukasi orang tua siswa terkait pentingnya pemberian makanan bergizi kepada putra-putrinya,” katanya pada acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Stunting Lintas Sektor Kerjasama antara Dinas Kesehatan dengan LP Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan yang digelar hari ini,) di Hotel Royal Tretes View, Kecamatan Prigen, Jumat (10/12/2021).
Jika transfer pemahaman tentang pentingnya menjaga gizi dan pola makan anak-anak tersebut terus dilakukan secara berkelanjutan, menurut dia, maka akan berdampak positif terhadap tumbuh-kembang anak. Dengan demikian akan menurunkan angka stunting di Kabupaten Pasuruan.
"Pencegahan stunting merupakan hal yang sangat penting. Mari kita edukasi para ibu atau orang tua dan juga saling menjaga,” ucapnya.
Oleh karena itulah, dia meminta guru TK dan orang tua siswa agar lebih memahami sekaligus mengenali sejak dini gejala serta tanda-tanda stunting.
Baca Juga
Menurut dia, melalui Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) serta Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) yang menjadi peserta kegiatan Bimtek, guru diharapkan lebih dekat dengan murid-muridnya sehingga bisa lebih mengetahui jika semisal ada diantara anak didiknya yang mengalami gejala stunting.
"Ibu-ibu di IGRA dan IGTKI sangat dimungkinkan mengetahui sejak dini apakah anak anak itu kurang sehat. Juga ibu-ibu komunitas ini yang paham betul kondisi siswanya," katanya.
Dia menilai dibutuhkan perluasan komunitas IGRA maupun IGTKI berperan aktif dalam mengedukasi orang tua mengenai agar asupan gizi yang baik dan cukup bagi anak-anak mereka agar Kabupaten Pasuruan benar-benar terbebas dari kasus stunting.
"Tentunya untuk mencapai hidup sehat dibutuhkan, maka tanggung-jawab bersama. Upaya penurunan stunting jelas tidak bisa dilakukan satu pihak saja, melainkan diperlukan kerjasama dari semua pihak," ujarnya.
Di sisi lain, dia juga meminta kepada peserta forum untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, demi memutus persebaran Covid-19. Selain tetap menjaga 5M, semua pihak diharapkan mampu meminimalisasi kegiatan saat pergantian tahun seperti yang telah diinstruksikan Pemerintah kepada seluruh masyarakat agar tidak berlibur pada perayaan Hari Natal dan Tahun Baru.
"Kami sangat berharap di masa pandemi ini tetap wajib menerapkan 5M. Sekolah-sekolah tidak ada liburan Nataru dan ASN tidak boleh bepergian. Ini untuk meminimalisir serta ikhtiar kuat supaya pandemi segera berakhir," pintanya.(K24)