Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Jatim Bertambah Lima

Lima daerah yang telah membentuk TPAKD di Jatim tahun ini di antaranya adalah Surabaya, Sidoarjo, Magetan, Situbondo dan Lamongan.
Salah satu dari 4 (empat) seri buku cerita bergambar yang diluncurkan OJK untuk meningkatkan literasi keuangan tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD).
Salah satu dari 4 (empat) seri buku cerita bergambar yang diluncurkan OJK untuk meningkatkan literasi keuangan tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD).

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaporkan bahwa pada tahun ini telah terbentuk lima Tim Percepatan Akses keuangan Daerah (TPAKD) salah satunya untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada sektor produktif atau UMKM.

Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jatim, Iwan mengatakan lima daerah yang telah membentuk TPAKD di Jatim tahun ini di antaranya adalah Surabaya, Sidoarjo, Magetan, Situbondo dan Lamongan.

“TPKAD ini telah melaksanakan sejumlah kegiatan peningkatan literasi keuangan, mulai dari FGD, audiensi, webinar kepada guru maupun pelajar SMP, SMA, dan sektor UMKM termasuk pondok pesantren,” ujarnya dalam rilis, Jumat (10/12/2021).

Dia mengatakan pemerintan terus mendorong perluasan akses keuangan masyarakat. Salah satunya bagi para pelajar di Jatim yang hingga September 2021, tercatat jumlah kepemilikan rekening pelajar Jatim mencapai 5.956.032 rekening.

Kepala OJK Kantor Regional 4 Jatim, Bambang Mukti Riyadi, mengatakan OJK berupaya untuk mendukung perkembangan ekonomi dengan menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong lembaga jasa keuangan untuk memperluas akses keuangan salah satunya melalui TPAKD.

“TPAKD ini diharapkan dapat meningkatkan akses pembiayaan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) kepada sektor produktif antara lain sektor UMKM, dan mencari terobosan serta mendorong penyediaan pendanaan produktif bagi berkembangnya UMKM, usaha rintisan (start up business) dan sektor prioritas, dan mendorong penyiapan ekosistem ekonomi digital,” imbuhnya.

TPAKD se-Jatim pun diharapkan dapat berperan mendorong ketersediaan informasi maupun produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kondisi masyarakat atau potensi wilayah setempat.

“Untuk mencapai pemberdayaan ekonomi di Jatim memang perlu dilakukan program inklusi, literasi dan pemberdayaan baik dari sisi keuangan dan digitalisasi,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper