Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ribuan Hektare Pertanaman Kopi Terdampak Bencana Semeru

Jenis tanaman yang mengalami kerusakan paling luas adalah kopi dengan total 1.489,30 hektare.
Warga mengamankan barang berharga miliknya dari rumahnya yang rusak akibat diterjang material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021)./Antara-Zabur Karuru
Warga mengamankan barang berharga miliknya dari rumahnya yang rusak akibat diterjang material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021)./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, SURABAYA - Luas lahan Perum Perhutani Wilayah Kawasan Hutan sekitar Gunung Semeru KPH Probolinggo, Jawa Timur, yang terdampak bencana awan panas guguran mencapai 5.354,80 hektare, yang terbagi menjadi dua bagian, yakni terdampak parah dan sedang.

Sekretaris Divisi Regional Perhutani Jawa Timur Dandit Pudyantoro dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (8/12/2021), mengatakan untuk lahan terdampak parah mencapai 1.999,80 hektare dengan jenis tanaman adalah kopi, rimba campur serta pinus.

Sedangkan untuk lahan terdampak sedang mencapai luasan 3.355.00 hektare, dengan jenis tanaman seperti jati, JPP, pinus, sengon, mahoni, rimba campur, bambu, rekisi, kopi, serta cengkih.

Ia mengatakan dari beberapa jenis tanaman yang mengalami kerusakan paling luas adalah kopi dengan total 1.489,30 hektare, sedangkan yang mengalami kerusakan dengan luasan kecil adalah jenis tanaman rekisi mencapai 690 hektare.

Dalam perkembangan berbeda, lahan pertanian seluas 20 hektare di Desa Supiturang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, rusak terkena material vulkanik.

Kepala Desa Supiturang Nurul Yaqin Pribadi di Kabupaten Lumajang, Rabu, mengatakan bahwa dari total luas lahan pertanian 57 hektare di wilayah tersebut, 20 hektare lahan hancur akibat diterjang awan panas guguran dan material vulkanik Gunung Semeru.

"Total areal persawahan seluas 57 hektare, yang terdampak 20 hektare atau hampir separuhnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper