Bisnis.com, SURABAYA - Honda Surabaya Center (HSC), diler mobil Honda di Jawa Timur, Bali dan Nusra menyebut bahwa subsidi PPnBM dari pemerintah telah berperan hingga 62 persen terhadap tren penjualan Honda.
Marketing and After Sales Service Director HSC, Wendy Miharja mengatakan subsidi PPnBM memang akan berakhir hingga akhir Desember 2021. Namun, HSC berharap ada perpanjangan kebijakan subsidi di tahun depan.
“Kita berharap program PPnBM ini bisa diperpanjang, atau setidaknya agar PPnBM tidak langsung hilang, tapi diberikan dengan bertahap tidak full 100 persen,” katanya di sela-sela GIIAS Surabaya 2021, Rabu (8/12/2021).
Dia mengatakan keberadaan subsidi PPnBM sangat membantu perekonomian di kala masa pandemi. Sebab dengan peningkatan penjualan otomotif akan berdampak pada perekonomian masyarakat, terutama dalam industri otomotif terdapat ribuan pekerja dari mulai office boy di kantor, sopir, admin, hingga karyawan pabrik mulai tenaga produksi hingga tenaga panel-panel kabel.
“Terus terang, awal tahun tadinya kami sedikit ketar-ketir dan pesimistis. Tapi begitu pemerintah mengeluarkan subsidi, penjualan kami di tiga bulan pertama naik 200 persen lebih, dan kami melihat gairah masyarakat untuk membeli kendaraan itu sangat tinggi,” ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa ternyata selama pandemi banyak konsumen yang menahan untuk tidak membeli barang termasuk mobil dan memilih untuk menyimpan uangnya. Namun kehadiran subsidi PPnBM tersebut akhirnya memicu konsumen untuk segera menggunakan uang yang disimpannya.
Baca Juga
“Tren konsumen yang beli mobil dengan cara cash atau tunai mulai meningkat, sekarang kontribusinya hingga 60 persen. Sedangkan 40 persennya membeli secara kredit,” imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, sebanyak 90 persen konsumen membeli mobil di tengah pandemi karena ada kesempatan untuk mendapatkan subsidi PPnBM. Hanya saja, lanjut Wendy, Honda belum dapat memenuhi permintaan konsumen yang meningkat lantaran adanya kendala suplai micro chip secara nasional maupun global.
“Sehingga target penjualan HSC tahun ini kita koreksi, dari 14.000 unit, menjadi 10.248 unit. Sampai November 2021, penjualan sudah mencapai 9.392 unit atau tumbuh 20 persen dibandingkan periode sama tahun lalu,” imbuh Wendy.