Bisnis.com, Surabaya - Perusahaan pelayaran PT Meratus Line mulai mengembangkan depo Kontainer terpadu yakni Container Logistic Center (CLC) di Surabaya guna meningkatkan layanan konsumen sekaligus untuk mendorong kinerja lebih baik.
CEO Meratus Line, Farid Belbouab mengatakan CLC merupakan depo kontainer dengan konsep baru yang lebih customer centric dan ramah untuk seluruh pelanggan, serta diharapkan layanan terpadu ini bisa membantu kinerja logsitik nasional.
“CLC ini menawarkan konsep one stop service untuk mempermudah customer dalam mengurus semua kebutuhan cargonya, termasuk melayani domestic line dan juga Main Liner Operator (MLO) dalam satu lokasi,” jelasnya seusai peresmian CLC di Depo Meratus - Perak, Kamis (21/10/2021).
Dia menjelaskan CLC ini memiliki banyak nilai tambah dalam memberikan layanan di antaranya seperti lounge untuk customer, beroperasi 24 jam, serta tersedia alat-alat baru yang menunjang operasional.
“Nantinya, konsep CLC ini akan dikembangkan dan direplikasi untuk semua depo kontainer Meratus di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Adapun tahun depan diproyeksikan pengembangan dilakukan di berbagai daerah seperti CLC Meratus Kupang, CLC Meratus Bitung, CLC Meratus Semarang, CLC Meratus Balikpapan, dan CLC Meratus Jakarta.
Baca Juga
Meratus sendiri saat ini memiliki sejumlah depo kontainer di antaranya berada di Surabaya ada 6 titik dengan total luas lahan 14,4 ha dan kapasitas 7.950 TEUs, yakni Tanjung Batu, Tanjung Tembaga, Prapat Kurung, Tambak, Osowilangun, dan Margomulyo.
Sedangkan di Jakarta seluas 4,2 ha dengan kapasitas 3.201 TEUs, di Belawan Medan seluas 0,7 ha dengan kapasitas 700 TEUs, di Palaran Samarinda seluas 2,6 ha dengan kapasitas 700 TEUS, di Basirih Banjarmasin seluas 4,6 ha dengan kapasitas 700 TEUs, dan Sutami Makassar seluas 5,5 ha dengan kapasitas 1.400 TEUs.
Direktur Utama Meratus, Slamet Raharjo menambahkan pengembagan CLC di Surabaya merupakan pilot project sebelum dikembangkan di depo daerah lain. Pengembangan dilakukan secara bertahap sambil dilakukan evaluasi selama penerapannya.
“CLC Surabaya ini pilot project kalau sudah settle kita kembangkan ya di Jakarta, Kupang dan Bitung. Jadi bertahap karena ini juga fasilitas belum tertata, pastinya membutuhkan investasi ya lahan dan juga IT,” ujarnya.
Dia mengatakan perusahaan pelayaran selama pandemi cukup terimbas, terutama dengan adanya pembatasan kegiatan. Menurunnya permintaan pengiriman barang/logistik telah mempengaruhi kinerja industri pelayaran yang turun hingga mencapai 20 persen.
“Terpengaruh sekali, terutama mulai Juli - Agustus itu paling drop karena ada PPKM, tetapi sekarang sudah kelihatan ada pemulihan ekonomi, permintaan pengiriman mulai meningkat. Kita optimistis untuk bergerak dengan cepat, salah satunya menyiapkan layanan yang terbaik,” imbuhnya.
Slamet menambahkan saat ini Meratus melayani rute pelayaran sebanyak 33 rute di hampir seluruh Indonesia, kecuali ke Papua. Untuk saat ini, Meratus belum berencana untuk menambah rute baru, tetapi akan lebih fokus untuk mengoptimalkan rute yang sudah ada.