Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengiriman Kopi Jatim Terhambat Kelangkaan Kontainer

Permintaan komoditas kopi di luar negeri sudah mulai meningkat, apalagi saat ini di Brasil tengah terjadi kekeringan, sedangkan di Vietnam di beberapa daerah penghasil kopi juga sedang lockdown.
Seorang petani memanen kopi Robusta (Coffea canephora)./Antara-Anis Efizudin
Seorang petani memanen kopi Robusta (Coffea canephora)./Antara-Anis Efizudin

Bisnis.com, SURABAYA - Tren permintaan ekspor kopi Jawa Timur terus meningkat seiring dengan membaiknya kondisi pasar luar negeri, dan bahkan diperkirakan peningkatan permintaan terjadi hingga akhir tahun. 

Sayangnya, tingginya permintaan kopi Jatim baik kopi Arabika, Robusta maupun kopi olahan saat ini tengah terkendala oleh tingginya biaya freight dan kesulitan mencari kapal kontainer yang bisa mengangkut kopi tersebut.

Sekretaris Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (Gaeki) Jatim, Ichwan Nursidik, mengatakan permintaan komoditas kopi di luar negeri sudah mulai meningkat, apalagi saat ini di Brasil tengah terjadi kekeringan, sedangkan di Vietnam di beberapa daerah penghasil kopi juga sedang lockdown.

“Kalau kondisi normal ekspor kopi kita sampai akhir tahun diperkirakan akan meningkat, tetapi saat ini sangat terkendala biaya freight yang mahal dan sulitnya mencari kontainer dan kapal hal ini bisa jadi membuat ekspor kita akan sedikit menurun,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (13/10/2021).

Dia mengatakan permintaan pasar ekspor yang merupakan pasar baru potensial di antaranya seperti dari Irak, Iran, Lebanon, UEA, Filipina, Malaysia, dan China khususnya untuk jenis kopi olahan.

Data Gaeki mencatat, ekspor kopi Jatim sepanjang Januari - Juli 2021 secara volume telah mencapai 44.992 ton dengan nilai US$90,29 juta. Ekspor tersebut naik jika dibandingkan ekspor kopi pada Januari - Juli 2020 yang mencapai 33.252 ton atau mencapai US$70,56 juta.

Dari total ekspor periode Januari - Juli 2021 tersebut, sebanyak 1.805 ton di antaranya merupakan kopi jenis Arabika atau senilai US$7,34 juta, dan sebanyak 30.832 ton jenis Robusta atau US$54,8 juta, serta sebanyak 12.283 ton merupakan kopi olahan atau setara US$28,14 juta.

Khusus kinerja ekspor pada Juli 2021 saja, tercatat secara volume mencapai 7.684 ton atau naik 27 persen dibandingkan Juli 2020 yakni 5.280 ton. Secara nilai, pada Juli 2021 tercatat US$12,43 juta atau naik 5 persen dibandingkan Juli 2020 yakni US$11,87 juta.

Sementara ekspor kopi secara Nasional sepanjang Januari - Juli 2021 tercatat telah mencapai 294.243 ton atau naik 2,63 persen dibandingkan periode Januari - Juli 2020 yakni 286.711 ton. Secara nilai ekspor Nasional selama Januari - Juli 2021 tercatat mencapai US$740,5 juta atau turu -0,17 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yakni US$741,78 juta.

“Volume ekspor kopi secara nasional yang terbanyak tujuannya ke Filipina, Amerika Serikat, Malaysia, Mesir, Italia, Federasi Rusia, disusul Jepang, Jerman, Inggris, India dan negara lainnya,” imbuh Ichwan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper