Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya tengah membahas Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (R-APBD) 2022 yang direncanakan nilai kekuatan belanja tahun depan Rp10,17 triliun dan pendapatan daerah diproyeksi Rp9,3 triliun.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan dalam setiap rapat paripurna Pemkot Surabaya telah mendengarkan masukan-masukan dari fraksi-fraksi, dan secara garis besar kebijakan Surabaya tahun depan akan fokus pada 2 hal yakni penuntasan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
“Dalam penuntasan pandemi ini, kita juga ingin mencukupi insentif para tenaga kesehatan yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menghadapi virus Covid-19,” katanya dalam rilis, Kamis (14/10/2021).
Dia mengatakan dalam fokus pemulihan ekonomi, Pemkot Surabaya akan lebih banyak mendorong sektor UMKM, dan penanganan angkatan kerja yang terus bertambah serta pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat.
“Selain itu, beberapa pos belanja yang menjadi perhatian khusus pemkot dan DPRD Kota Surabaya ini salah satunya bidang pendidikan yang nanti anggarannya di atas 20 persen,” katanya.
Eri menjelaskan anggaran di atas 20 persen tersebut digunakan untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di tingkat SD dan SMP Negeri dan bantuan sekolah-sekolah swasta melalui BOPDA, termasuk pula pembelian seragam siswa-siswa yang masuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Pemkot dan DPRD Surabaya juga sudah sepakat untuk mengalokasikan beasiswa untuk pelajar SMA/SMK yang tidak mampu. Beasiswa itu untuk membantu SPP dan pembelian seragam,” imbuhnya.
Eri menambahkan APBD diharapkan dapat segera disahkan tepat waktu yakni pada 10 November nanti sejalan dengan sinergi dan kolaborasi yang dilakukan bersama dengan DPRD Surabaya.