Bisnis.com, SURABAYA - Satgas Covid-19 Jawa Timur menilai kondisi dan situasi Covid-19 di Jatim yang terus melandai dan diiringi dengan peta risiko berada di zona kuning masih harus tetap diwaspadai terutama menjelang akhir tahun.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim, dr. Makhyan Jibril Al Farabi mengatakan pemerintah perlu mewaspadai potensi kenaikan kasus, terutama akhir tahun ini sebab terdapat momen liburan Natal dan akhir tahun 2021.
“Covid-19 dari tahun ke tahun jika diamati modelnya seperti roller coaster yang naik turun. Ketika sudah berhasil diturunkan, tetapi setelah ada libur panjang dan mobilitas meningkat lalu ada fenomena peningkatan kasus,” kata Makhyan, Kamis (23/9/2021).
Dia mencontohkan pada awal terjadinya pandemi tepatnya Juli 2020, Jatim pernah mengalami kasus tertinggi se-Indonesia, kemudian kasus berangsur menurun hingga beberapa bulan, tetapi pada Desember 2020 - Januari 2021 terjadi peningkatan lagi.
Untuk mengantisipasi adanya potensi kenaikan kasus pasca liburan akhir tahun nanti, maka setiap pembukaan tempat wisata perlu memiliki sertifikat Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE), serta wajib menerapkan sistem pada aplikasi PeduliLindungi sebagai bagian dari skrining para pengunjung wisata.
“Wisata akan dibuka pelan-pelan sambil dimonitor daerah atau wisata mana yang siap dibuka dengan syarat prokes. Selain itu juga perlu diukur sebesar besar dampak ekonomi bila dibandingkan dengan dampak kesehatannya,” ujarnya.
Dia menambahkan saat ini asesmen situasi Covid-19 dari Kemenkes pun menjadi salah satu alat navigasi yang efektif untuk mengontrol kegiatan masyarakat sekaligus tingkat penyebaran kasus.
“Asesmen Kemenkes ini menjadi indikatornya, dan sambil kita melakukan percepatan vaksinasi dan tetap disiplin prokes di setiap kegiatan,” imbuhnya.
Berdasarkan hasil asesmen level situasi Covid-19 Kemenkes per 20 September 2021 yang dirilis 21 September 2021, level 1 di Jatim bertambah dari 19 menjadi 21 daerah, di antaranya Tuban, Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Magetan, Lamongan, Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, dan Banyuwangi.
Untuk level 2 dari 19 daerah turun menjadi 17 daerah yakni Tulungagung, Trenggalek, Probolinggo, Ponorogo, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Madiun, Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Blitar, Kab. Blitar, dan Bangkalan.
Data Satgas Covid-19 Jatim mencatat jumlah kasus positif Covid-19 di Jatim secara kumulatif sudah mencapai 393.960 kasus atau bertambah 295 kasus baru.
Dari total kumulatif sebanyak 361.790 orang telah sembuh atau bertambah 367 orang, dan sebanyak 29.300 orang telah meninggal dunia atau bertambah 14 orang meninggal. Kini masih ada 2.870 orang yang masih dalam perawatan.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua