Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPN XI & BRI Berkolaborasi Permudah Rantai Pasok Industri Gula dari Hulu - Hilir

program TebuChain tersebut diharapkan petani mudah mendapatkan kredit usaha, terlebih lagi petani sangat membutuhan dana cepat terutama untuk biaya tebang, muat, angkut (TMA).
Direktur PTPN XI R. Tulus Panduwidjaja (kiri) dan Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto (kanan) menjelaskan model rantai pasok industri gula dalam aplikasi TebuChain PTPN XI di Kantor Pusat PTPN XI, Surabaya, Kamis (2/9/2021). /Bisnis-Peni Widarti
Direktur PTPN XI R. Tulus Panduwidjaja (kiri) dan Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto (kanan) menjelaskan model rantai pasok industri gula dalam aplikasi TebuChain PTPN XI di Kantor Pusat PTPN XI, Surabaya, Kamis (2/9/2021). /Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI berkolaborasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengembangkan aplikasi bersama untuk memudahkan rantai pasok industri gula mulai dari tanaman tebu, pengolahan hingga pembiayaan/permodalan usaha.

Direktur PTPN XI R Tulus Panduwidjaja menjelaskan program tersebut merupakan penggabungan antara aplikasi Mitra Tani milik PTPN XI dengan aplikasi TebuChain milik BRI.

“Dalam program ini ada 2 Pabrik Gula (PG) kami yang menjadi pilot project yakni PG Pandji dan PG Pradjekan,” katanya usai acara sosialisasi aplikasi TebuChain PTPN XI, Kamis (2/9/2021).

Dia mengatakan melalui program TebuChain tersebut diharapkan petani mudah mendapatkan kredit usaha, terlebih lagi petani sangat membutuhan dana cepat terutama untuk biaya tebang, muat, angkut (TMA).

“Dan ke depannya progam ini akan nge-link ke Pupuk Indoneisa sehingga kebutuhan petani mulai dari pendanaan, pengolahan tanaman beserta pupuknya menjadi satu kesatuan,” ujarnya.

Tulus mengatakan pemerintah sendiri telah mencanangkan bahwa pada 2024 Indonesia sudah bisa swasembada gula. Untuk itu, rencanakan program TebuChain akan diapliksaikan juga ke PG lainnya, termasuk oleh PG milik PTPN lainnya yang memproduksi gula.

“Penyatuan kedua aplikasi ini kebetulan punya PTPN XI yang juga akan dipakai yang lain, dan saat ini untuk Sistem Informasi Manajemen Pabrik Gula (SIMPG) juga sudah dipakai PTPN 2, PTPN 7, PTPN 9 dan PTPN 14,” ujarnya.

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menjelaskan aplikasi TebuChain ini sudah berjalan 8 bulan dan BRI terus mengembangkan fitur-fiturnya selama ini, termasuk mengembangkan sistem yang terhubung dengan aplikasi milik PTPN XI.

“Jadi tahap awal aplikasi ini fungsinya bagaimana kita mengetahui loyalitas petani, karena yang kita tahu logistic gains juga ada di situ, semakin jauh di bawah, semakin mahal harga tebu, semakin tidak efisien. Nah untuk memastikan bahwa petani lebih suka menggiling tebi di PG terdekatnya, makanya PTPN dan BRI ini melakukan sinergi BUMN,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Amam, sistem aplikasi ini juga berguna untuk memastikan tebu-tebu petani tidak lari ke PG lain, dan rendeman tebu juga bisa naik sebab dampak susut dari pengangkutan tebu bisa dihindari. 

Pada tahap awal, sudah berhasil 97 persen lebih petani sudah loyal kepada PG nya. Apalagi PTPN sendiri Sudah memiliki jadwal kapan waktunya tebang maupun giling.

“Nah di tahap kedua yang kita kembangkan sekarang adalah bagaimana petani tidak perlu lagi menunggu hasil lelang, begitu sudah ada pemberitahuan DO (bukti kepemilikan gula) sekian dari pabrik, maka BRI bisa membantu mencairkan dana talangan kepada para petani,” imbuhnya.

Amam menambahkan, tingkat loyalitas petani terhadap PG maupun pihak bank pun dapat terkontrol, dan akan menjadi salah satu alat untuk menentukan skoring terhadap kualitas kredit petani.

“Selain itu juga dapat menentukan skoring berapa luasan lahan yang dimiliki, dan bagaimana model irigasinya, itu menentukan berapa tingkat produktivitas petani tersebut,” katanya.

Dia menambahkan saat ini BRI telah menyalurkan kredit sektor pertanian secara umum mencapai Rp117,5 triliun atau setara 28 persen dari portofolio Nasional. 

“Jadi BRI betul-betul bank yang ingin terus mendampingi para petani,” imbuhnya.

Sebagai gambaran, tahun ini PTPN XI menargetkan bisa menggiling tebu sebanyak 3,8 juta ton dan menghasilkan produk gula sebanyak 304.000 ton. Hingga Agustus 2021, realisasi giling tebu sudah mencapai 2,6 juta ton dengan rendemen 7,24 persen dan telah menghasilkan gula sebanyak 184.000 ton.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler