Bisnis.com, SURABAYA - Realisasi program vaksinasi Covid-19 di sejumlah daerah di Jawa Timur hingga saat tercatat masih rendah di bawah 13 persen terutama untuk dosis pertama.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim, dr. Makhyan Jibril mengatakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan vaksinasi di sejumlah daerah, salah satunya karena faktor literasi masyarakat terhadap Covid-19 dan vaksinasi.
“Daerah tertentu dengan cakupan kecil itu bisa jadi karena minat masyarakat rendah, dan literasi kurang tentang manfaat vaksin itu sendiri. Bisa jadi juga karena akses pelayanan kesehatan di daerah tersebut perlu ditingkatkan,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (25/8/2021).
Selain itu, lannjutnya, di daerah tersebut juga tidak memiliki sentra vaksinasi massal seperti yang sudah banyak dilakukan di daerah perkotaan. Sebaliknya, di daerah yang cakupan vaksinasinya tinggi juga dipengaruhi oleh tingkat literasi dan fasilitas pelayanan kesehatan yang lengkap.
“Di daerah yang cakupan vaksinnya tinggi mereka punya sentra untuk melaksanakan vaksin massal. Bahkan yang terjadi di daerah cakupan tinggi itu minat masyarakat sangat tinggi sehingga di daerah itu sempat antre dan pasokan vaksinnya habis,” imbuhnya.
Baca Juga
Capaian vaksinasi di Jawa Timur./Kemenkes
Berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim per 22 Agustus 2021, tercatat daerah yang memiliki cakupan rendah program vaksinasi ini di antaranya adalah Kabupaten Sampang dengan capaian dosis 1 hanya 8,61 persen, dosis 2 hanya 4,52 persen, dosis 3 untuk nakes mencapai 27,52 persen. Selanjutnya di Sumenep untuk dosis 1 hanya 9,53 persen, dosis 2 hanya 4,52 persen dan dosis 3 mencapai 21,59 persen.
Daerah lain dengan cakupan rendah yakni Bangkalan untuk dosis 1 hanya 10,84 persen, dosis 2 hanya 5,61 persen dan dosis 3 mencapai 15,84 persen. Disusul Pamekasan untuk dosis 1 10,22 persen, dosis 2 hanya 2,61 persen, dosis 3 mencapai 25 persen. Selanjutnya adalah Situbondo untuk dosis 1 hanya 12,6 persen, dosis 2 hanya 6,34 persen, dosis 3 mencapai 3,72 persen.
Sementara untuk daerah dengan cakupan vaksin tertinggi khususnya dosis 1 di antaranya adalah Kota Surabaya 76,03 persen, Kota Mojokerto 106,16 persen, Kota Kediri 67,68 persen, Kota Blitar 64,79 persen, dan Jombang 55,86 persen.
Selama pelaksanaan PPKM Darurat mulai 3 Juli - 22 Agustus 2021, Provinsi Jatim telah melakukan vaksinasi sebanyak 5.381.651 dosis.
Sejalan dengan gencarnya pelaksanaan vaksinasi dan PPKM Darurat - Level, kini tren kasus Covid-19 harian di Jatim terus menurun. Kasus harian memuncak pada 15 Juli 2021 yang mencapai 8.230 kasus. Namun dalam beberapa terakhir ini sudah turun dan stabil di Angka 2.000 - 5.000 kasus.