Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Giling Tebu di Jatim Tahun Ini Diproyeksi Rampung September

selama PPKM, proses giling tebu di pabrik sejauh ini masih tergolong aman dan lancar mengingat produk yang dihasilkan PTPN XI merupakan kategori kritikal
Buruh memanen tebu untuk dikirim ke pabrik gula di Ngawi, Jawa Timur, Selasa (8/8)./ANTARA-Ari Bowo Sucipto
Buruh memanen tebu untuk dikirim ke pabrik gula di Ngawi, Jawa Timur, Selasa (8/8)./ANTARA-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, SURABAYA - Kalangan pabrik gula (PG) yang ada di wilayah Jawa Timur memperkirakan proses masa giling tebu tahun ini berakhir pada September mendatang dengan mempertimbangan kesediaan bahan baku tebu di lapangan.

Direktur PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI R Tulus Panduwidjaja mengatakan dari total PG yang dimiliki perseroan, PG yang memiliki masa giling paling panjang yakni PG Djatiroto di Lumajang mengingat PG tersebut memiliki lahan HGU sendiri.

“Namun akhir giling rata-rata potensi di September akhir, dengan melihat dan mempertimbangkan kesediaan bahan baku tebu di lapangan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (23/8/2021).

Dia mengatakan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), proses giling tebu di pabrik sejauh ini masih tergolong aman dan lancar mengingat produk yang dihasilkan PTPN XI merupakan kategori kritikal.

“Ada beberapa kendala memang tapi bisa teratasi, terlebih kan PTPN XI masuk kategori kritikal, dan penerapan protokol kesehatan menjadi hal utama yang menjadi pertimbangan dalam proses dan aktiviras giling,” imbuhnya.

Adapun pada musim giling tahun ini, PTPN XI menargetkan bisa menggiling tebu sebanyak 3,8 juta ton dan menghasilkan produk gula sebanyak 304.000 ton.

Hingga Agustus ini, realisasi giling tebu sudah mencapai 2,6 juta ton dengan rendemen 7,24 persen, dan menghasilkan produksi gula 184.000 ton. 

Sementara itu, PTPN XII pun tahun ini menargetkan produksi gula sebanyak 61.000 ton dari PG Glenmore Banyuwangi atau naik dibandingkan realisasi produksi gula pada tahun lalu yakni hanya 44.255 ton.

“Sampai saat ini proses giling tebu kami sudah mencapai 357.188 ton yang menghasilkan sebanyak 28.418 ton gula kristal. Proses giling ditargetkan rampung selama 125 hari,” ujar Winarto, Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan PTPN XII.

Winarto menambahkan, adanya PPKM yang masih berlangsung hingga kini pun sejauh ini tidak menjadi hambatan dalam proses giling tebu di pabrik mengingat gula adalah komoditas esensial untuk Indonesia.

“Dan tentunya kami selalu berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dalam pelaksaaan proses giling tebu di pabrik yang melibatkan karyawan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris Perusahaan PT PG Rajawali I Emawati juga menyebutkan bahwa mengatakan bahwa selama proses giling di masa pandemi ini sedikit ada hambatan yakni adanya tenaga tebang yang terpapar Covid-19 di hampir 30 persen front tebangan.

“Kondisi ini cukup mempengaruhi jumlah tebu giling karena operasional tebang yang terhambat,” ujarnya.

Namun begitu, PG Rajawali I tahun ini tetap optimistis proses giling dapat berjalan sesuai rencana. Hingga 22 Agustus 2021, progres jumlah tebu giling PG Rajawali I sudah mencapai 1,3 juta ton lebih dengan rendemen 7,15 persen, sehingga jumlah produksi gula sudah mencapai 93.544 ton.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper