Bisnis.com, SURABAYA - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur meminta pelaku usaha di Kota Surabaya untuk tetap memanfaatkan relaksasi pemerintah yakni berupa pembukaan kembali mal atau pusat perbelanjaan agar ekonomi kembali bergerak.
Ketua APPBI Jawa Timur, Sutandi Purnomosidi, di Surabaya, Rabu (11/8/2021) mengakui, meski berat dengan aturan pembatasan jumlah pengunjung yang hanya 25 persen dari kapasitas.
"Meski masih ada batasan, silakan dimanfaatkan. Mayoritas para pekerja tenan yang sudah hampir satu bulan tidak bekerja selama adanya PPKM silakan dipekerjakan lagi," kata Sutandi, kepada wartawan.
Ia mengatakan, pelaku usaha sebenarnya seperti buah Simalakama, yakni bisa tetap buka tapi pengunjung tidak ada, penjualan juga hanya sekitar 10 persen.
"Dan ini sangat berat bagi pelaku usaha, sebab belum bisa mengangkat kinerja mal yang jeblok mulai awal Juli 2021 lalu. Kendala lainnya adalah aturan pengunjung mal yang harus sudah vaksin," ungkap Sutandi, yang juga menjabat sebagai Direktur Marketing Pakuwon Group.
Sutandi meminta, agar hal ini dijadikan tantangan tersendiri, mengingat masih banyak warga yang belum mendapatkan vaksin, akibat tidak adanya dosis vaksin untuk mereka.
Baca Juga
"Di Surabaya ini ada sekitar 24 mal, dan dari jumlah itu pelaku usaha di mal karyawan dan bagian supporting di mal, masih banyak yang belum mendapatkan vaksin," jelas Sutandi.
Oleh karena itu, Sutandi mendorong agar pemerintah menyiapkan stok vaksin bagi kota-kota besar, agar roda ekonomi bisa cepat bergerak.