Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Darurat Jawa-Bali: Pengusaha Mal di Surabaya Khawatirkan Nasib Karyawan

APPBI Jatim mempertanyakan rencana PPKM Darurat yang salah satunya akan dilakukan di Surabaya dengan aturan penutupan mal secara total.
Presiden Joko Widodo (mengenakan kemeja putih dan jins) mengunjungi Tunjungan Plaza, Surabaya, Minggu (18/11)./Antara
Presiden Joko Widodo (mengenakan kemeja putih dan jins) mengunjungi Tunjungan Plaza, Surabaya, Minggu (18/11)./Antara

Bisnis.com, SURABAYA - Kalangan pengusaha mal dan pusat perbelanjaan di Jawa Timur mengkhawatirkan rencana PPKM Darurat akan berdampak pada masalah ekonomi bagi para karyawan mal.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim, Sutandi Purnomosidi mempertanyakan rencana PPKM Darurat yang salah satunya akan dilakukan di Surabaya dengan aturan penutupan mal secara total.

“Sekarang karyawan dan SPG harus dipikirkan karena saat ditutup ini tidak ada kewajiban bagi tenant untuk membayar kepada karyawannya, tentu mereka akan kehilangan pekerjaan dan pendapatan,” katanya, Jumat (2/7/2021).

Menurutnya, jika dalam pelaksanaan PPKM Darurat ada kebijakan pemberian bantuan sosial bagi para karyawan mal, pihaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Setidaknya, para karyawan tetap bisa hidup dengan bansos selama mal tersebut tutup.

“Mereka ini, gaji hari ini buat hidup hari ini. Nah, apakah pemerintah bisa memberikan bansos kepada mereka seperti yang pernah diberi tahun lalu? Kalau perlu kita siap beri datanya karena mereka kemarin juga habis vaksinasi ada berapa ribu orang,” katanya.

Dia menggambarkan, jumlah pekerja ritel di salah satu mal di Surabaya seperti Tunjungan Plaza dan Pakuwon Mall rata-rata sekitar 10.000-an pekerja. Sedangkan, di Surabaya sendiri ada 21 mal.

“Kalau tenant itu tidak dapat hasil jualan, ya sudah tutup tapi punya tabungan. Nah kalau karyawannya ini enggak punya. Kalau mereka diberi bantuan, mal tutup total ya enggak apa-apa,” imbuhnya.

Terpisah, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, dengan adanya pelaksanaan PPKM Darurat memang bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi dengan cara tersebut akan lebih mempercepat recovery ekonomi ke depan.

“PPKM Darurat sudah diestimasi secara nasional, kalaupun akan diterapkan akan lebih ke bawah (ekonomi) sebentar, kalau didiamkan maka akan ada perlambatan ekonomi yang lebih lama, karena dengan kasus tinggi, perekonomian akan melambat juga, didiamkan pun akan melambat, tetapi dengan range begitu ya, turun tapi recovery akan cepat,” jelasnya.

Menurutnya, dengan kasus Covid-19 yang terkendali akan bisa mengembalikan kegiatan masyarakat seperti waktu itu. Terkait revisi target, Emil lebih memilih untuk terus bekerja dan menjalankan tugas yang ada di depan.

“Kita kerja lah, masalah target dinamikanya begitu, ya ada sih revisi target di RPJMD, Bu Gubernur juga sudah rapat, tapi tunggu dulu, dan kita maksimal saja yang ada di depan,” imbuhnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper