Bisnis.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak perusahaan yang berdomisili di Kota Surabaya, Jawa Timur, untuk berperan membantu beasiswa pendidikan anak-anak yang orang tuanya masuk dalam masyarakat berpenghasilan rendah.
Eri Cahyadi di Surabaya, Rabu (23/6/2021), mengatakan, dalam menangani persoalan pendidikan ini, pemerintah kota tidak bisa berjalan sendirian tanpa bantuan dari semua pemangku kepentingan (stakeholders) yang ada.
"Kota ini tidak akan pernah menjadi kota yang hebat tanpa bantuan semua stakeholder," katanya.
Menurut Eri, kota yang hebat adalah kota yang penuh gotong-royong. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kepedulian dari para pengusaha melalui CSR dengan memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Eri mengatakan ketika sudah ada bantuan dari perusahaan, maka ke depan tidak ada lagi perbedaan antara sekolah swasta dan sekolah negeri. Bahkan, ia berharap semuanya bisa saling menujang, sehingga pendidikan di Surabaya bisa berjalan beriringan.
"Buat saya, tidak ada bedanya antara sekolah negeri dan swasta, tapi bagaimana anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang sama, mendapatkan kualitas guru yang sama, dan itulah tugas pemerintah dan tugas semua stakeholder yang ada di Kota Surabaya," katanya.
Beasiswa pendidikan yang berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan di Surabaya jumlahnya terus bertambah. Jika tahun lalu hanya sebesar Rp2,4 miliar, namun pada tahun ini meningkat menjadi Rp3,8 miliar. Jumlah ini berasal dari 23 perusahaan yang bersedia memberikan CSR-nya kepada Pemkot Surabaya dalam bidang pendidikan.
Dari 23 perusahaan itu, kata Eri, baru sembilan perusahaan di Surabaya yang sudah menyelesaikan proses administrasinya dan sudah melakukan penandatanganan MoU di Balai Kota Surabaya pada Selasa (22/6).
Baca Juga
Oleh karena itu, Wali Kota Eri mengatakan atas nama Pemkot Surabaya dan seluruh warga Surabaya, ia menghaturkan terimakasih banyak kepada semua perusahaan yang telah bersedia membantu warga Surabaya, khususnya dalam bidang pendidikan.
Selain CSR dari MBR, Wali Kota Eri juga mengaku sudah mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya untuk memberikan zakatnya dengan cara menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang orang tuanya MBR.
Bahkan, ia juga memastikan hingga hari ini, ASN di pemkot yang bersedia menjadi orang tua asuh sebanyak 2.800 orang. "Dengan cara gotong royong inilah, semoga tidak ada lagi anak-anak Surabaya yang putus sekolah," ujarnya.