Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menggenjot pengembangan kawasan industri di Jatim terutama fokus pada pengembangan di tiga poros utama kawasan potensial.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan tiga poros utama pengembangan kawasan industri yang masuk dalam roadmap Pemprov Jatim yakni poros Gresik - Lamongan - Tuban, poros Probolinggo - Situbondo dan poros Kertosono - Ngawi.
“Untuk poros Gresik - Lamongan - Tuban ini akan difokuskan untuk industri berat seperti smelting dan petrokimia karena butuh akses tol langsung ke pelabuhan. Sedangkan Probolinggo - Situbondo juga perlu dikembangkan utamanya padat karya karena memiliki upah pekerja yang kompetitif, begitu juga dengan Kertosono - Ngawi,” jelasnya, Jumat (18/6/2021).
Dia mengatakan pengembangan kawasan industri manufaktur di Jatim terus didorong agar turut mendongkrak laju perekonomian sekaligus memberdayakan SDM.
“Pengembangan kawasan industri ini sangat penting karena kawasan industri mampu memberikan solusi secara komprehensif untuk manufaktur di Jatim, tentunya Pemprov Jatim turut hadir karena kita memiliki masterplannya,” katanya.
Dia mengatakan, di tengah kondisi ekonomi global yang masih belum stabil akibat Covid-19, kinerja perekonomian Jatim pada kuartal I/2021 cukup menunjukan tren positif meski masih terkontraksi tetapi lebih rendah dibandingkan saat awal pandemi.
Baca Juga
Ekonomi Jatim sendiri ditopang oleh tiga sektor utama yakni sektor industri pengolahan berkontribusi 23,68 persen, disusul sektor perdagangan 21,11 persen, dan sektor pertanian 12,18 persen.
“Ketiga sektor ini memberikan kontribusi sebesar 56,97 persen terhadap PDRB Jatim, selebihnya berasal dari 14 sektor ekonomi lainnya,” imbuhnya.
Emil menyebut, jumlah industri di Jatim hingga tahun ini mencapai 821.236 unit usaha dengan tingkat penyerapan tenaga kerja mencapai 3.219.203 orang. Jumlah industri ini diyakini akan semakin berkembang agar bisa menyerap SDM yang tersedia.