Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pihak sekolah baik SMA/SMK dan SLB untuk membentuk Tim Satgas Covid-19 guna persiapan belajar tatap muka atau offline pada tahun ajaran baru di awal Juli mendatang.
Menurutnya, segala sesuatu harus dipersiapkan dengan matang lantaran pandemi Covid-19 belum berakhir. Salah satu persiapan yang sudah dilakukan adalah program vaksinasi guru yang terus berlangsung dan akan dikejar agar akhir Juni sudah 100 persen rampung.
“Kemudian prokesnya dijalankan dengan ketat, jam belajar dan jumlah prosentase siswa yang ikut belajar tatap muka dipersiapkan sehingga pihak SMA/SMK dan SLB se-Jatim wajib membentuk tim Satgas Covid-19,” katanya, Senin (17/5/2021).
Dia mengatakan tim satgas bisa gabungan dari mulai guru hingga murid yang cukup aktif dengan organisasi siswa atau Osis. Nantinya, lanjut Khofifah, tim satgas Covid-19 akan menertibkan protokol kesehatan, memastikan jadwal penyemprotan disinfektan di kelas-kelas, menyiapkan stok masker untuk antisipasi bagi siswa yang lupa membawa masker.
“Kalau tidak ada satgas, guru akan kesulitan menertibkan disiplin prokes, tapi kalau anggota satgas teman sebaya akan lebih mudah untuk mengingatkan temannya,” imbuhnya.
Khofifah menambahkan persiapan pembentukan satgas Covid-19 untuk kegiatan belajar tatap muka ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang menerbitkan SKB 4 Menteri yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri pada 30 Maret 2021.
SKB tersebut berkaitan dengan panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Di dalamnya disebutkan bahwa pembelajaran tatap muka secara terbatas bisa dimulai pada Juli 2021 dan tenaga pendidik juga harus sudah vaksinasi. Mulai dari jenjang PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga perguruan tinggi.