Bisnis.com, SURABAYA - PT Sekar Laut Tbk mencatatkan kinerja penjualan pada kuartal I/2021 mengalami peningkatan 1- 2 persen sehingga sampai akhir tahun diperkirakan penjualan akan semakin membaik seiring dengan perbaikan daya beli masyarakat.
Direktur Sekar Laut John C Gozal mengatakan kondisi pandemi yang terjadi sejak tahun lalu memang cukup berdampak bagi industri makanan olahan seperti yang diproduksi oleh Sekar Laut, terutama penyerapan produk di pasar perhotelan dan restoran.
“Namun sepanjang tahun lalu kami masih bisa mempertahankan kinerja sehingga kalau terjadi penurunan, tidak terlalu banyak yakni turun 2 persen dibandingkan 2019,” katanya dalam Paparan Publik virtual, Senin (10/5/2021).
Dia memaparkan penjualan sepanjang 2020 tercatat mencapai Rp1,25 triliun atau turun 2 persen dibandingkan 2019 yang mampu mencapai Rp1,27 triliun. Sedangkan kinerja laba 2020 tercatat Rp42,5 miliar atau turun dibandingkan 2019 yang mencapai Rp4,4 miliar.
“Jadi turunnya sedikit, sebetulnya waktu pertengahan tahun saat kejadian Covid-19, Juni sudah mulai sangat terasa dampaknya sehingga perhitungan kami waktu itu pasti turun 10 persen, tapi syukur ternyata omset turun cuma 2 persen, dan laba turun 5 persen,” jelasnya.
Dia mengatakan kendala paling besar pada tahun lalu adalah daya beli masyarakat yang turun drastis. Namun perseroan tetap menjalankan pemasaran yang konsisten dan berkesinambungan sehingga bisa mempertahankan kinerja.
“Penjualan produk kami ke hotel dan restoran paling drastis turunnya 30 - 50 persen, tapi pasar yang lain ada yang naik sedikit sehingga kita bisa menutupi penurunan dari pasar hotel dan restoran, begitu juga ekspor tahun lalu malah positif mampu mencapai Rp226 miliar dari total omset,” ujarnya.
Sementara untuk penjualan kuartal I/2021 hampir sama dengan kondisi kuartal I/2020, tetapi ada kenaikan tipis. Tercatat laba perseroan pada kuartal I/2021 mencapai Rp337 miliar naik dibandingkan periode sama tahun lalu Rp330 miliar. Sedangkan laba pada kuartal I/2021 mencapai Rp18 miliar atau naik 2 persen dibandingkan kuartal I/2020 atau teralisasi Rp12 miliar.
“Laba ini membaik karena kita mengurangi biaya-biaya. Sedangkan potensi sampai akhr tahun kita juga melihat situasi dan kondisi saja. Kalau pandemi cepat berakhir atau setidaknya berkurang, masyarakat bisa beraktivitas lebih banyak, itu akan membuat produktivitas naik dan tentu harapannya daya beli naik, otomatis penjualan kita akan ikut naik karena penjualan kami tertahan murni karena daya beli,” imbuh John.