Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Forkas Jatim Prediksi Dampak Pertumbuhan China dan AS untuk RI

Ada satu titik baik terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merupakan dampak dari pertumbuhan ekonomi global yakni dari China dan Amerika Serikat.
Ketua Forkas Jatim Eddy Widjanarko saat Media Gathering di Surabaya, Jumat (30/4/2021)
Ketua Forkas Jatim Eddy Widjanarko saat Media Gathering di Surabaya, Jumat (30/4/2021)

Bisnis.com, SURABAYA — Para pengusaha di Jawa Timur melihat potensi pertumbuhan ekonomi di Indonesia baru akan terasa pada kuartal III/2021 yang salah satunya akan didorong oleh dampak pertumbuhan ekonomi global.

Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jatim Eddy Widjanarko mengatakan ada satu titik baik terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merupakan dampak dari pertumbuhan ekonomi global yakni dari China dan Amerika Serikat (AS).

“Saat ini, Amerika sendiri pertumbuhan ekonominya pada kuartal I/2021 sudah bisa mencapai 6,4 persen, ini sangat bagus dan memang gak diduga dalam waktu demikian singkat Amerika bisa melakukan satu pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dalam situasi pandemi yang sangat parah,” jelasnya dalam Media Ganthering Forkas Jatim, Jumat (30/4/2021).

Selain itu, lanjut Eddy, faktor lain yang akan turut mengerek pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah kondisi pertumbuhan ekonomi di China yang jauh lebih besar. Untuk sektor industrinya saja mampu tumbuh 18,3 persen.

“Ini tentu jadi harapan kita karena dunia ini kan dikuasai 3 blok itu yakni AS, China dan Eropa, tetapi Eropa belum membaik. Namun dengan pertumbuhan ekonomi AS dan China, otomatis seluruh dunia akan terkena dampak positif, termasuk di Indonesia,” ujarnya.

Hanya saja, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi di Indonesia di kuartal II/2021 ini masih belum bisa diharapkan banyak bahkan dengan adanya momen Lebaran yang umumnya tingkat konsumsi meningkat.

Menurutnya, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, beberapa proyek pemerintah ada penundaan sehingga hanya proyek penting yang lebih dulu dikerjakan.

Kedua, adanya aturan larangan mudik ini otomatis akan membuat beberapa usaha seperti perhotelan, wisata dan UMKM akan terdampak dan akan sulit berkembang.

“Perkembangan ekonomi di masa lebaran sepertinya gak bisa diharapkan jadi satu kegiatan ekonomi yang ada atau mungkin tidak berjalan seperti tahun lalu, tetapi mungkin baru akan pulih mulai Agustus - September karena dampak ekonomi global karena biasanya ketika AS tumbuh bagus, kita baru terdampak setelah 6 bulan,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper