Bisnis.com, SURABAYA - Kepolisian Daerah Jawa Timur memperketat pengamanan dengan menambah personel untuk berjaga di pos penjagaan Mapolda setempat usai peristiwa penyerangan Mabes Polri oleh orang tidak dikenal (OTK), Rabu (31/3/2021) sore.
"Polda Jatim dan jajaran tentunya menindaklanjuti dengan meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan mako, termasuk penambahan personel pada pos penjagaan dengan kegiatan sesuai protap pengamanan markas," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko saat dikonfirmasi di Surabaya.
Kombes Gatot enggan merinci berapa jumlah personel yang disiagakan di pos penjagaan Mapolda dan Mapolres jajaran. "Yang jelas ada penambahan," katanya menegaskan.
Peningkatan pengamanan tersebut dilakukan karena baru-baru ini beredar pesan ancaman via WhatsApp (WA) yang ditujukan ke Korps Bhayangkara usai 22 tersangka kasus terorisme dibawa ke Jakarta. Ditambah lagi, ada dua terduga teroris ditangkap, Selasa (30/3/2021).
Pengamat Terorisme Sebut Serangan ke Mabes Polri Semacam Black Widow, Apa Maksudnya? https://t.co/VmESZI4Czd pic.twitter.com/SUv0hvzPm1
— KOMPAS TV (@KompasTV) March 31, 2021
Sebelumnya, polisi menembak orang tidak dikenal (OTK) diduga teroris yang memaksa masuk ke dalam salah satu gedung di Mabes Polri, Jakarta, Rabu sore, sekitar pukul 16.30 WIB.
Berdasarkan video amatir yang diterima Antara, OTK berpakaian serba hitam dan kerudung biru telah terkapar di tanah. Sejumlah polisi bersenjata lengkap terlihat pula mendekati OTK itu.
Baca juga: Tim Gegana masuk ke Gedung Bareskrim Polri
Pewarta ANTARA yang berada di sekitar lokasi kejadian mendengarkan suara tembakan dari dalam gedung Mabes Polri. Saat ini Gedung Mabes Polri dijaga ketat.
Laporan dari lapangan terdengar suara tembakan sebanyak 6-7 kali di Markas Besar Bareskrim Polri Jakarta.