Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Export Center Surabaya Ditarget Tembus US$64 Juta

ECS ini hadir dengan tujuan untuk peningkatan kinerja ekspor khususnya UMKM dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi.
Kepala Pengelola Export Center Surabaya Tommy Kaihatu.
Kepala Pengelola Export Center Surabaya Tommy Kaihatu.

Bisnis.com, SURABAYA — Export Center Surabaya (ECS) yang melingkupi wilayah Jatim, Bali, Nusra dan Kalimantan tahun ini ditargetkan bisa menghasilkan transaksi penjualan produk terutama dari UMKM mencapai US$64 juta.

Kepala Pengelola Export Center Surabaya, Tommy Kaihatu mengatakan untuk mencapai target pihaknya sudah sejak awal kehadiran ESC sudah aktif melakukan sosialisasi baik secara online dan offline di Graha Kadin Jatim.

“Sosialisasi menjadi penting agar pelaku UMKM dan IKM mengetahui keberadaan Export Center Surabaya beserta tugasnya. Selain itu ECS juga punya layanan konsultasi dan pendampingan, serta memberikan buyer inquiry atau informasi tentang pembeli yang ada di dunia dengan harapan bisa disinergikan dengan UMKM,” jelasnya, Rabu (24/3/2021).

Tommy yang juga sebagai Wakil Ketua Bidang Perdagangan Internasional dan Promosi Luar Negeri Kadin Jatim itu menjelaskan lembaga ECS ini hadir dengan tujuan untuk peningkatan kinerja ekspor khususnya UMKM dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi.

“Dan pendirian pilot project ECS oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag bersama Kadin Jatim ini memilki wilayah kerja Jatim, Bali, NTT, NTB dan seluruh Kalimantan,” jelasnya.

Dia menambahkan selain memiliki target transaksi, ECS juga ditargetkan bisa melayani konsultasi dan pendampingan UMKM mencapai 750 layanan dalam setahun ini, serta bisa mendapatkan Certificate of Origin (COO) yang naik 5 persen, serta bisa melahirkan UMKM ekspor baru sebanyak 250 UMKM. 

“Untuk mencapai target-target tersebut, Kadin Jatim melakukan pemetaan yang nantinya dilanjutkan dengan pembinaan dan pelatihan. Diharapkan dengan pemetaan UMKM nantinya tidak membuat program pendampingan double dengan UMKM yang sudah mendapat pembinaan dari BUMN atau lembaga lain,” imbuhnya.

Tommy menambahkan, ECS sendiri nantinya akan bersinergi dengan program Rumah Kurasi yang telah diinisiasi oleh Kadin Kota Kediri dan Bank Indonesia Kediri, termasuk bersinergi dengan perguruan tinggi seperti Universitas Ciputra yang memiliki orientasi entrepreneur.

“Terkait potensi pasar ekspor, kami akan berkoordinasi dengan Kemendag dan INA Expo melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) melalui Kedutaan Besar RI, dan diaspora Indonesia di luar negeri,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper