Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepekan PPKM Jatim, Kasus Baru di Atas 1.000/Hari, Ini Penjelasan Satgas

Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit melebihi batas standar WHO maksimal 60 persen.
Kasus Covid-19 di Jawa Timur.
Kasus Covid-19 di Jawa Timur.

Bisnis.com, SURABAYA - Satuan Tugas Covid-19 Jawa Timur membenarkan selama periode Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sepekan terakhir, kasus baru sangat tinggi bahkan di atas angka 1.000 kasus.

Satgas Kuratif Covid-19 Jatim, dr. Makhyan Jibril Al Farabi mengatakan melihat tren penambahan kasus per hari di awal PPKM memang sedikit turun, lalu di pertengahan kembali naik, dan akhir pekan sedikit turun.

“Selama sepekan ini memang ada kenaikan, terutama yang ada di klaster nakes di puskesmas, dan klaster keluarga,” katanya kepada Bisnis, Senin (18/1/2021).

Dia mengatakan kenaikan kasus baru yang cukup tinggi di Jatim inipun berdampak pada Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit yang melebihi batas standar WHO maksimal 60 persen.

“Saat ini BOR ICU di rumah sakit kita masih sama, ya naik turun. Kemarin masih sempat 70 persen, sekarang naik 73 persen. Jadi untuk BOR rumah sakit kita berstatus warning,” ujarnya.

Satgas Covid-19 Jatim terus melakukan peningkatan kapasitas bed setidaknya meningkat 20 persen dari kondisi sebelumnya. Saat ini, pemerintah juga sedang melakukan rekrutmen pegawai untuk melayani pasien di rumah sakit tambahan di Madiun.

Adapun dari pantauan situs Jatim Tanggap Covid-19, jumlah kasus Covid-19 di Jatim pada 11 Januari 2020 mencapai 93.405 kasus, pada 12 Januari kemudian bertambah 884 kasus sehingga menjadi 94.249 kasus, lalu pada 13 Januari bertambah 815 kasus baru, pada 14 Januari bertambah 918 kasus baru, 15 Januari bertambah 1.198 kasus, pada 16 Januari bertambah 1.160 kasus, pada 17 Januari bertambah 974 kasus sehingga totalnya menjadi 99.377 kasus.

Dari 99.377 kasus positif tersebut sebanyak 84.915 orang telah sembuh, sebanyak 6.890 orang telah meninggal dunia, dan sebanyak 7.572 orang saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit rujukan, RS Darurat Lapangan, maupun isolasi mandiri.

“Meskipun jumlah kasus baru meningkat, tapi jumlah orang yang sembuh per harinya juga tinggi. Per 17 Januari 2020, jumlah pasien yang sembuh ada 985 orang,” ujar Jibril.

Jibril menambahkan, peningkatan jumlah kasus harian yang cukup tinggi ini diduga juga faktor upaya tracing dan testing yang dilakukan pemerintah dengan menggunakan rapid test antigen yang memiliki tingkat akurasi bahkan sampai 99 persen.

“Saat ini dari satgas juga menggunakan rapid test antigen semua untuk kegiatan tracing dan testing. Kalau dulu kan hanya menggunakan rapid test antibodi yang tingkat akurasinya 15 - 40 persen. Sehingga kalau pakai antigen, orang-orang yang positif lebih gampang terjaring, bahkan untuk orang-orang yang mau tes antigen untuk tujuan perjalanan akhirnya ditemukan positif,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper