Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan Pariwisata Jatim, Pemda Gandeng Pegiat Medsos

Mereka mengemas konten dengan cara yang unik dan mudah diterima oleh publik. Bahkan ada spot yang tadinya tidak diketahui banyak orang, mendadak menjadi ramai dikunjungi.
Warga melakukan gerakan yoga di Pulau Wangi, Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (6/12/2020)./Antara-Budi Candra Setya.
Warga melakukan gerakan yoga di Pulau Wangi, Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (6/12/2020)./Antara-Budi Candra Setya.

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggandeng para pegiat sosial media yang dinilai sangat kreatif dalam menghadirkan postingan promosi untuk memperkenalkan berbagai potensi pariwisata dan kuliner di Jatim.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan di era digital ekonomi seperti sekarang ini promosi potensi daerah tidak cukup hanya dilakukan melalui media konvensional yang sifatnya satu arah. Untuk itu, Pemprov Jatim berupaya menggandeng para pegiat media sosial untuk turut serta mempromosikan potensi wilayahnya.

“Mereka mengemas konten dengan cara yang unik dan mudah diterima oleh publik. Bahkan ada spot yang tadinya tidak diketahui banyak orang, mendadak menjadi ramai dikunjungi banyak orang karena terekspos dengan menarik di media sosial, contohnya di Ranu Manduro, Mojokerto,” katanya, Senin (7/12/2020).

Dia mengatakan Pemprov Jatim sangat mengapresiasi peran pegiat media sosial ini karena telah berperan menjadi influencer yang sangat signifikan dalam mendongkrak pamor daerah. Untuk lebih memperkuat kolaborasi antara pegiat media sosial di seluruh kabupaten/kota di Jatim, setiap tahun Pemprov Jatim menggelar East Java Social Network (EJSN) Meet Up.

Acara tersebut mempertemukan ratusan pegiat media sosial multi platform se-Jatim dengan turut menghadirkan sejumlah pembicara dan praktisi media sosial nasional. Harapannya, kualitas dan kuantitas konten yang dihasilkan para pegiat media sosial di Jatim dapat semakin terus meningkat.

“Tahun lalu kita selenggarakan di Kota Surabaya. Sedangkan tahun ini di Kota Batu Malang. Pegiat medsos selain mendapatkan insight dan wawasan baru, juga diajak ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari,” jelasnya.

Khofifah menerangkan, KEK Singhasari ini kedepan akan menjadi Silicon Valley-nya Indonesia. Keberadaanya, diharapkan mampu mendongkrak perekonomian dan industri kreatif wilayah Kabupaten Malang dan sekitarnya, khususnya di sektor pariwisata, industri, hunian, dan bisnis.

KEK, lanjut Khofifah, merupakan langkah terobosan pemerintah dalam mendongkrak kunjungan pariwisata ke Indonesia dengan menciptakan destinasi baru. Ada 10 wilayah yang dipilih atau disebut 10 Bali baru, salah satunya adalah Bromo Tengger Semeru (BTS) yang lokasinya berdekatan dengan KEK Singhasari.

“Saya yakin dengan support dari para pegiat medsos, KEK Singhasari ini akan jauh dapat lebih berkembang dan membawa dampak signifikan bagi daerah sekitarnya,”imbuhnya.

Ketua Panitia EJSN Meet Up ! 2020 Shela Novitalia Tamara mengatakan para pegiat media sosial se-Jatim siap bekerjasama dan bersinergi dengan Pemprov Jatim dalam mempromosikan keunggulan daerahnya masing-masing dan daerah lain di Jatim.

“Harapan kami, semua daerah di Jatim dapat terangkat potensinya, baik pariwisata, budaya, kuliner, dan ekonominya. InsyaAllah kami siap berkolaborasi bersama,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper