Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim Alokasikan 51,74 Persen RAPBD 2021 untuk Pendidikan

Alokasinya sebesar Rp11,868 triliun atau 51,74 persen untuk Dinas Pendidikan agar layanan mutu pendidikan di Jatim meningkat.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyerahkan bantuan untuk Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (16/6/2020). /Antara
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyerahkan bantuan untuk Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (16/6/2020). /Antara

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengalokasikan 51,74 persen RAPBD 2021 untuk sektor pendidikan guna menunjang peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan dalam RAPBD 2021, sektor pendidikan menjadi prioritas dengan mengalokasikan sebesar Rp11,868 triliun atau 51,74 persen untuk Dinas Pendidikan agar layanan mutu pendidikan di Jatim meningkat.

“Tujuan nilai alokasi ini untuk meringankan beban biaya operasional sekolah bagi peserta didik pada sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah maupun oleh masyarakat,” katanya, Selasa (17/11/2020).

Adapun peningkatan layanan mutu pendidikan tersebut di antaranya adalah untuk Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP), Honorarium kinerja guru non PNS, pembangunan/perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, serta untuk Bantuan Operasional Daerah untuk Lembaga Madrasah Diniyah (BOSDA-MADIN).

Khofifah menambahkan untuk sektor kesehatan, pemerintah akan mengalokasikan sebesar 19,52 persen dari belanja Perangkat daerah pada RAPBD 2021, yakni sebesar Rp4,478 triliun dengan prioritas pada JKN.

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 dalam kerangka RPJMN memiliki 4 fokus. Pertama, pemulihan industri, pariwisata, dan investasi. Kedua, reformasi sistem kesehatan nasional. Ketiga, reformasi sistem jaring pengaman sosial. Keempat, reformasi sistem ketahanan bencana.

“Prioritas ini sesuai dan sinkron dengan arah pembangunan Jatim yang ingin mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial, kesehatan, sistem ketahanan kebencanaan dan optimalisasi agrobisnis berbasis sinergitas desa-kota,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper