Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tangkal Rentenir Alias Bank Titil, Pemkot Malang Tawarkan Pinjaman Rp10 Juta

Gerakan Ojir yang membendung praktik rentenir atau bank titil ini selaras dengan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Malang untuk mendorong pertumbuhan UMKM yang pada akhirnya turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Malang.
Ilustrasi - Aktivitas jual beli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/7/2020). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi - Aktivitas jual beli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/7/2020). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, MALANG — Pemkot Malang terus berkomitmen memberantas praktik bank titil, sebutan untuk rentenir, lewat gerakan Ojir atau Ojo Percoyo Karo Rentenir. Wali Kota Malang mengatakan penerima Ojir adalah pelaku UMKM, terutama pedagang pasar.

“Pinjaman maksimal Rp10 juta dengan masa tenor 24 bulan. Persyaratannya hanya KTP saja,” ujarnya  pada Virtual Assesment TPAKD Award Tahun 2020 di Malang, Senin (16/11/2020).

Program ini, kata dia, mudah dikenal orang, familiar, tapi kaya makna. Gerakan Ojir yang membendung praktik rentenir atau bank titil ini selaras dengan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Malang untuk mendorong pertumbuhan UMKM yang pada akhirnya turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Malang.

Asal mula gerakan Ojir  bermula saat dirinya mengumpulkan kaum dhuafa di Masjid. ”Setelah saya tanya ‘apakah jenengan kenal dengan bank titil?’ Semua diam saja. Tapi setelah saya sampaikan, kalau  yang punya utang dengan bank titil akan saya bebaskan, angkat tangan semua lebih dari dua pertiganya,” ucapnya.

Dia mengungkapkan temuan riset di lapangan juga menunjukkan bahwa 24,6 % responden pedagang di pasar tradisional masih pinjam uang di bank titil/rentenir. Survei dilakukan terhadap 122 responden di 5 pasar tradisional di Kota Malang tahun 2020.

Sebanyak 44,4 % responden pedagang menyampaikan alasan memilih bank titil karena kecepatannya atau langsung cair sehingga membayar utang menjadi kebutuhan yang penting menurut 67,6 % responden. Sebanyak 67,8 % responden pedangan menyatakan belum memiliki akses kredit ringan yang difasilitasi pemerintah.

Gerakan Ojir yang sudah berjalan sejak 6 Desember 2019 ini sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp498,5 juta dari 130 nasabah. Total subsidi Baznas sampai dengan Maret 2020 sebesar Rp32,36 juta.

Kolaborasi pentahelix dalam gerakan Ojir ini sangat membantu keberlanjutan program ini. Keunggulan Ojir yang bersumber dari non-APBD ini adalah dengan adanya program literasi keuangan dan pendampingan bisnis UMKM.

Baznas memberikan pendampingan literasi keuangan, kopindag pendampingan bisnis UMKM dan evaluasi berkelanjutan oleh perangkat daerah dan lembaga kemasyarakatan.

Gerakan OJIR membawa Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Kota Malang menjadi salah satu nomine penerima penghargaan TPAKD Award Nasional Tahun 2020. Kata Ojir sendiri merupakan bahasa Malangan dalam menyebut kata uang. Ojir ini menjadi solusi keuangan inklusi keuangan di Kota Malang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper