Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Santri Ponpes Diminta Ikut Aktif Kampanyekan 3M

Wali Kota Malang minta para santri untuk terus mengkampanye pola hidup dengan memenuhi protokol kesehatan, yakni pola 3M.
Puluhan santri dari Aliansi Kota Santri Lawan Kekerasan Seksual saat menggelar aksi di depan Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Rabu (15/7/2020)./Antara
Puluhan santri dari Aliansi Kota Santri Lawan Kekerasan Seksual saat menggelar aksi di depan Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Rabu (15/7/2020)./Antara

Bisnis.com, MALANG - Wali Kota Malang minta para santri untuk terus mengkampanye pola hidup dengan memenuhi protokol kesehatan, yakni pola 3M.

Permintaan itu disampaikan pada Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2020 di halaman Balai Kota Malang, Kamis (22/10/2020).

Seluruh ASN di lingkungan Pemkot Malang mengenakan busana muslim putih dan bersarung serta menggunakan peci bagi laki-laki dengan menerapkan protokol kesehatan, menerapkan 3M (menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun).

“Tema Hari Santri 2020, Santri Sehat Indonesia Kuat. Tema ini dipilih mengingatkan peran penting santri dalam menghadapi pandemi Covid-19, mengingatkan kita semua harus lebih berhati-hati dalam mengikuti protokol pencegahan Covid-19,” katanya, Kamis (22/10/2020).

Dia juga mengajak seluruh santriwan-santriwati untuk menjadi pelopor kebaikan, apalagi di situasi pandemi covid-19. Dia berharap, seluruh santri untuk memviralkan perilaku baik seperti memakai masker, physical distancing, dan cuci tangan dengan sabun.

Menurut dia, sesungguhnya pesantren adalah lembaga yang mandiri. Nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan yang sesungguhnya sudah terpatri dalam kehidupan pesantren.

"Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Kebhinekaan inshaallah sudah terpatri dalam nilai-nilai santri," ujarnya.

Selanjutnya di Ruang Sidang Balai Kota Malang, santriwan-santriwati berprestasi dalam Pospeda (pekan olahraga seni antar ponpes tingkat daerah) diberikan penghargaan dan bonus. Kota Malang meraih 35 medali dalam Pospeda tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2019, diantaranya 19 medali emas, 6 medali perak dan 10 medali perunggu.

Walikota Malang Sutiaji membangkitkan semangat santri dengan menyanyikan ya lal wathon.

"Lagu ini adalah semangat nilai-nilai perjuangan. Pesantren tidak pernah melihat beda agama, beda kulit, beda keyakinan. Tapi yang berada di bumi Indonesia, semuanya harus kita lindungi. Pesantren tidak pernah melihat perbedaan itu. Merah putih harus terus berkibar," ujarnya.

Dia menegaskan, semangat para santri sudah ada sejak zaman imperialisme Belanda. Dahulu para santri berjuang menggapai kemerdekaan dengan mengikuti gerilya dan diiringi dengan doa-doa para kyai.

Sutiaji juga berpesan agar santri memiliki nilai-nilai integritas, kebangsaan, dan kemandirian karena pada dasarnya pendidikan pesantren adalah pendidikan kemandirian.

"Jangan sampai adik-adik dan anak-anakku sekalian, setelah keluar dari pesantren malah membebani negara," ucapnya.

Tujuan masuk pondok pesantren, kata dia, bukanlah menjadi dokter atau profesi lainnya, melainkan menghilangkan kebodohan.

Dia mengingatkan kepada santriwan-santriwati untuk tidak ikut aliran-aliran yang paling benar dan kemudian menyalahkan aliran lainnya. Apalagi jika sampai mempolitisasi agama untuk kepentingan-kepentingan tertentu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper