Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Penanganan Covid-19, Tingginya Kematian jadi Problem Jatim

Ketidakpuasan masyarakat tertinggi berada di wilayah Kota Batu, Kota Madiun, Ponorogo, Sidoarjo, dan Kota Pasuruan.
Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia khususnya di perkotaan masih berada di atas rata-rata dunia./Youtube
Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia khususnya di perkotaan masih berada di atas rata-rata dunia./Youtube

Bisnis.com, SURABAYA - Lembaga survei Indopol merilis hasil survei masyarakat atas kinerja pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 dengan hasil puas tetapi tetap mempermasalahkan tingginya angka kematian akibat Covid-19.

Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto menjelaskan mayoritas masyarakat Jatim mengaku puas atas kinerja penanganan baik pemerintah pusat maupun daerah.

"Dari survei kami, sebanyak 74,5 persen responden merasa puas dengan kinerja Pemprov Jatim dalam menangani Covid-19. Prosentase terbesar berada di Kota Probolinggo, Situbondo, Kota Mojokerto, Trenggalek, dan Madiun," jelasnya dalam rilis, Senin (31/8/2020).

Sementara untuk hasil ketidakpuasan masyarakat tertinggi berada di wilayah Kota Batu, Kota Madiun, Ponorogo, Sidoarjo, dan Kota Pasuruan.

Adapun penentuan responden dilakukan secara random sistematis. Kriteria responden adalah mereka yang berumur 17 tahun lebih, atau sudah menikah. Responden berjumlah 1.000 orang dengan margin error sekitar 3,2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen (slovin).

Wawancara dalam survei ini dilakukan secara tatap muka, sementara data diolah dengan program SPSS atau Field Survey.

Ratno memaparkan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dalam menangani Covid-19 ini secara umum dapat dirasakan dari bentuk imbauan mematuhi protokol kesehatan (62,2 persen), pembagian masker (16,1 persen), penyemprotan desinfektan (9,7 persen), PSBB (4,9 persen), dan pembagian hand sanitizer (0,3 persen).

Selain itu, tingkat kepuasan, hasil survei juga menunjukkan dampak Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat yang terjun bebas.

Tercatat, sebanyak 65,9 persen responden menyalahkan Covid-19 sebagai penyebabnya, dan masyarakat yang berpenghasilan di bawah Rp2 juta menjadi warga paling terdampak.

"Kondisi terburuk untuk penurunan ekonomi berada di Probolinggo, Kota Mojokerto, Banyuwangi, Blitar, dan Kota Surabaya," imbuhnya

Namun begitu, dari sisi perekonomian hanya 24,4 persen masyarakat yang menyatakan pendapatannya turun setelah pandemi Covid-19, dan 69,8 persen menyatakan pendapatannya tetap.

Di sisi lain, masih ada dampak kehilangan pekerjaan dengan prosentase 10,40 persen. Sebanyak 7,2 persen mengaku dirumahkan dan 37,3 persen pekerjaannya berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper