Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Risma Gebrak Pilkada Surabaya 2020, Dukung Eri Cahyadi, Megawati?

Fuad Benardi bersama Gerakan Arek Suroboyo (GAS) menggelar deklarasi dukungan kepada Eri Cahyadi maju Pilkada Surabaya 2020.
Putra Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Fuad Benardi (tengah) bersama Gerakan Arek Suroboyo (GAS) menggelar deklarasi dukungan kepada Eri Cahyadi maju Pilkada Surabaya 2020 di depan Kebun Binatang Surabaya, Minggu (23/8/2020)./Antara
Putra Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Fuad Benardi (tengah) bersama Gerakan Arek Suroboyo (GAS) menggelar deklarasi dukungan kepada Eri Cahyadi maju Pilkada Surabaya 2020 di depan Kebun Binatang Surabaya, Minggu (23/8/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Hingga kini,  PDI Perjuangan atau PDIP belum mengumumkan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya di pilkada serentak 2020.

Tidak mudah bagi PDIP untuk memutuskan calon pengganti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Setidaknya, hal itu diakui oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri saat membuka Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah gelombang pertama melalui telekonferensi, Jumat (21/8/2020).

Menurut Megawati, Risma mampu membawa perubahan di Kota Surabaya dan melindungi rakyatnya.

Sementara, pakar politik dari  Universitas Wijaya Kusuma Sucayo Tri Budiono menilai PDIP mempunyai pekerjaan berat pada proses Pilkada Kota Surabaya 9 Desember 2020.

"Pekerjaan beratnya adalah mengangkat elektabilitas dari calon yang diusung di pilkada," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa (11/8/2020).

Menurut dia, sampai saat ini partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut kesulitan mengganti figur sekelas Risma yang sudah diakui prestasinya.

Tak itu saja, ia memprediksi pertarungan politik di internal PDIP sangat kental yang terlihat dari saling klaim sejumlah kader mendapat rekomendasi dari DPP.

"Internal sangat kuat pertarungannya untuk mengusung di level wali kota maupun wakil wali kota. Sayang kader yang ada belum melebihi kualitas Tri Rismaharini," ucapnya.

risma
risma

Wali Kota Surabata Tri Rismaharini dalam kegiatan PDIP di Surabaya./Antara

Anak Risma Menggebrak

Di tengah masih menimbang-nimbang calon yang akan diusungnya, putra Risma, Fuad Benardi bersama Gerakan Arek Suroboyo (GAS) menggelar deklarasi dukungan kepada Eri Cahyadi maju Pilkada Surabaya 2020 di depan Kebun Binatang Surabaya, Minggu (23/8/2020).

"Selain memahami tujuan dan cita cita pembangunan Surabaya, Pak Eri juga memahami betul bagaimana program Bu Risma selama ini, sehingga secara strategis maupun teknis, Eri Cahyadi sangat ideal menjadi wali kota Surabaya ke depan," kata Fuad Benardi saat berorasi.

Menurut dia, Eri Cahyadi yang merupakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya adalah sosok yang tepat untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Tri Rismaharini.

Fuad mengatakan pembangunan di Kota Surabaya saat ini telah diakui banyak pihak menunjukkan kinerja yang membanggakan.

 Program-program prorakyat hingga perwujudan pemerintahan yang bersih berbasis teknologi informasi telah membawa Kota Surabaya berkelas dunia dan mampu menyejahterakan warganya.

"Maka apa yang sudah baik harus diteruskan. Surabaya membutuhkan pemimpin dengan kemampuan teknoratik yang teruji, plus punya jiwa kerakyatan. Itu sudah ada di sosok Pak Eri," ujar Fuad yang juga Ketua GAS dikutip dari Antara.

Ia menilai pengalaman sebagai birokrat yang ikut mengeksekusi program-program inovatif Pemkot Surabaya menunjukkan kemampuan teknokratiknya mumpuni.

Selain itu, lanjut dia, banyak pula program prorakyat yang dikawal Eri, mulai pemerataan pembangunan infrastruktur untuk warga, pembukaan lapangan kerja, hingga program-program sosial untuk warga kurang mampu.

Fuad juga mencontohkan salah satu keberhasilan Eri Cahyadi di antaranya mencetuskan program Surabaya Smart City (SSC) yang membuat 500 kampung di Kota Pahlawan memiliki produk unggulan bernilai ekonomi agar bisa menyerap tenaga kerja sejak di level kampung.

Untuk itu, kata dia, pihaknya bersama GAS sepenuhnya akan berjuang bersama mendukung Eri Cahyadi untuk menjadi Wali Kota Surabaya.

"Arek-arek Suroboyo dalam sejarahnya dikenal dengan jiwa perjuangan yang kuat, gotong royong, bahu-membahu. Kini saatnya kita semua bergerak memastikan Surabaya ke depan semakin maju, semakin pro wong cilik, sebagaimana kebijakan Bu Risma selama ini," tegas Fuad yang dikenal sebagai aktivis muda dan Ketua Karang Taruna Kota Surabaya.

Sucayo Tri Budiono yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Wijaya Kusuma itu juga berpendapat bahwa pilihan terbaik untuk kepentingan pilkada maupun pemilu legislatif 2024 adalah menggandeng kekuatan Machfud Arifin (MA).

"Tapi, memang ini pilihan sulit," katanya.

megawati
megawati

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri saat membuka Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah gelombang pertama melalui telekonferensi, Jumat (21/8/2020)./Istimewa

Beban Megawati

Sementara itu, Megawati belum menyerahkan surat rekomendasi untuk pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

Pada pengumuman rekomendasi tahap ketiga, di Jatim hanya diumumkan lima pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni di Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Tuban.

Megawati mengingatkan kepada para peserta, bahwa PDIP sangat ketat dalam proses pemilihan pemimpin di daerah. Setiap pergerakan para calon kepala daerah dan wakilnya akan terus dipantau.

"Banyak sekali pemimpin-pemimpin yang tidak saya bisa sebutkan satu per satu, yang keberhasilannya sangat luar biasa. Seperti, kalau boleh saya sebut mencari Ibu Risma. Menurut saya, itu menjadi beban bagi saya. Luar biasa dedikasinya menjadikan Kota Surabaya sebuah kota yang sekarang juga sudah terkenal di dunia," kata Megawati.

Putri Proklamator RI Bung Karno itu menilai Risma mampu menurunkan suhu udara Kota Surabaya menjadi dua derajat Celcius.

Kebijakan Risma dinilai sangat pro lingkungan hidup yang menjadi isu teraktual di dunia.

"Bukan main-main, suatu pekerjaan yang luar biasa," tambah dia.

"Dan hal-hal seperti ini, tergantung dari pemimpinnya. Kalau pimpinannya mau bergerak dengan rakyat, berjuang dengan rakyat, mempunyai inspirasi sangat kreatif, maka pasti akan memungkinkan untuk dapat lalu dilihat rakyat, dicintai rakyat, dan rakyat pasti akan memilih," pungkas Megawati.

hasto
hasto

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto (kiri)./Istimewa

Biasa Dikepung

Soal Pilkada Surabaya 2020, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP sudah biasa dikepung alias dikeroyok oleh partai politik lain dalam ajang Pilkada Kota Surabaya.

Sejauh ini, hanya ada satu calon mengemuka yang didukung mayoritas parpol di kota itu, yakni Machfud Arifin. Hanya, PDIP dan PSI yang belum menentukan calon.

Menurut Hasto, selama 10 tahun di bawah kepemimpinan kadernya, Tri Rismaharini, Kota Surabaya mengalami banyak kemajuan. Padahal, kepungan politis selalu terjadi.

Dengan demikian, jika saat ini partainya dikepung banyak pihak, menurutnya, hal biasa saja.

"Sejak lima tahun lalu, kami sudah biasa menghadapi tekanan, kepungan di Kota Surabaya. Bahkan sejarah, mengapa ada calon tunggal, tidak terlepas dari lima tahun lalu di Surabaya," kata Hasto, usai pembukaan Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP Gelombang I, Jumat (21/8/2020).

"Saat itu seluruh partai mencoba menggagalkan pencalonan kedua Bu Risma dan Mas Wisnu. Kemudian ada proses di MK yang mengizinkan calon tunggal untuk berhadapan dengan kotak kosong," tambahnya.

Justru karena biasa dikepung demikian tersebut, lanjutnya, maka pihaknya akan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk Pilkada Kota Surabaya.

Selain itu, pihaknya sedang melakukan finalisasi nama calon kepala daerah untuk Surabaya. PDIP telah mengundang DPC PDIP Surabaya untuk penajaman calon yang diusung di Pilkada 2020.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengambil keputusan soal Surabaya, dan akan diumumkan bersamaan dengan Pilkada Bali.

"Bali sudah finalisasi dan keputusan sudah diambil. Kota Surabaya dalam waktu dekat keputusan akan diambil. Pengumumannya nanti akan dilakukan bersama dengan Bali, dengan tema lingkungan kebudayaan untuk mempersiapkan komitmen calon kepala daerah."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler