Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya menghentikan agenda pertunjukan kesenian di Alun-alun Surabaya (Plaza Balai Pemuda) mulai Jumat (21/8/2020).
Sedianya, pertunjukan di lokasi tersebut digelar sampai Selasa (25/8/2020). Acara yang sedianya dipertunjukan mulai karawitan, reog, campursari, dagelan hingga musik jazz.
Pengumuman penghentian agenda kesenian tersebut diunggah dalam akun twitter Humas dan Pemkot Surabaya.
"Terima kasih atas seluruh masukan warga Surabaya. Terima kasih juga sempat datang dalam acara ini. Berdasarkan hasil evaluasi, tampilan kesenian di Alun-Alun Surabaya dihentikan sementara mulai hari ini. Penghentian sementara ini demi kebaikan bersama," tulis akun resmi Pemkot Surabaya.
Di kompleks Balai Pemuda ini, ada juga dua air mancur yang bisa mengeluarkan asap tipis seperti kabut lho. Wah hasil foto kalian bakal jadi lebih ciamik nih gaes ?
— Sapawarga Kota Sby (@SapawargaSby) August 17, 2020
Jadi, siapa yang udah pengen berkunjung kesini? ? pic.twitter.com/MbpMFEoTjD
Seperti diketahui, agenda kesenian pada Kamis (20/8/2020), di lokasi yang baru diresmikan itu, ramai didatangi pengunjung. Alhasil warganet menilai ada protokol kesehatan yang diabaikan, meski Pemkot menegaskan bakal menegakkan aturan.
Adapun komentar warganet soal ini beragam. Mulai soal membandingkan penertiban warung kopi, larangan pesta 17-an dengan kerumunan di alun-alun, maupun soal legacy wali kota. Meski demikian, ada juga masukan agar pesta kesenian digelar dan disiarkan daring/online sehingga tetap memenuhi protokol kesehatan.
Wali Kota Tri Rismaharini meresmikan alun-alun Surabaya pada Senin (17/8/2020). Sedianya alun-alun, plaza atas maupun bawah bakal ditargetkan selesai November 2020. Namun, karena ia ingin agar ini segera bermanfaat, maka bertepatan di Hari Kemerdekaan bangunan plaza atas diresmikan.
Kan sudah saya bilang dari dulu, kalau memang pemerintah kota kita ga serius ngurusin COVID.
— Aditya C Janottama (@cakasana) August 20, 2020
Kalian aja yang ga percaya. https://t.co/jtGTFme5ie
"Kalau sekarang anak-anak bisa dia pentas di situ, itu kan sangat bagus. Misalkan ada tamu dia ingin lihat ludruk, ingin lihat wayang orang atau srimulat itu bisa terjadwalkan dengan adanya plaza itu. Terus anak-anak juga bisa berkumpul di situ," jelasnya dalam berita yang diunggah di web Pemkot Surabaya.
Sejak awal menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, dia mengaku bercita-cita ingin membuat wadah atau ruang khusus bagi penggiat seni dan budaya di Kota Pahlawan. karenanya, ia berinisiatif sendiri merancang konsep bangunan alun-alun tersebut.
Sobat Jatim, berikut ini peta sebaran COVID-19 di Jawa Timur s.d. 20 Agustus 2020. @KhofifahIP @EmilDardak @dinkesjatim @KemenkesRI @bpbd_jatim @BNPB_Indonesia pic.twitter.com/HSYGBmkQ4N
— Pemprov Jawa Timur (@JatimPemprov) August 20, 2020