Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bawang Merah Turun, Petani Menilai Masih Stabil

Saat ini masih memasuki musim panen bawang merah, tetapi harganya masih tinggi, disebabkan produktivitas tanaman yang rendah dan sempat terserang hama.
Petani menjemur bawang merah di desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Jawa Timur./Bisnis-Arief Hermawan P
Petani menjemur bawang merah di desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Jawa Timur./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, SURABAYA – Asosiasi Pengolahan Hasil Hortikultura (Asperhorti) Jawa Timur menyebut harga bawang merah petani saat ini masih tergolong stabil meski sempat menjadi salah satu komoditas penyumbang deflasi di Jatim pada Juli 2020.

Ketua Asperhorti Jatim, M. Maulud mengatakan saat ini harga bawang merah di tingkat petani sekitar Rp17.000/kg dan di tingkat pengepul sekitar Rp20.000/kg, bahkan di wilayah Jakarta harganya bisa Rp25.000 – Rp30.000/kg.

“Harga tingkat petani Rp17.000 itu sudah bagus bagi petani karena minimum HPP nya adalah Rp10.000 – Rp12.000. Memang secara data, harga bawang merah di pasar sudah turun tetapi itu masih tergolong tinggi, mungkin sebelumnya Rp45.000/kg sekarang turun jadi Rp30.000,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (13/8/2020).

Maulud mengatakan meski saat ini masih memasuki musim panen bawang merah, tetapi harganya masih tinggi. Hal ini lebih disebabkan oleh tingkat produktivitas tanaman yang rendah, salah satunya juga karena sempat terserang hama.

“Bisa jadi seperti itu (hama), karena seharusnya ketika panen raya harga menurun. Namun ini permintaan tetap stabil tapi suplai menurun,” katanya.

Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan Harga dan Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim, per 13 Agustus 2020, harga rata-rata bawang merah di Jatim sekitar Rp24.554/kg. Harga tertinggi terjadi di Gresik Rp29.000/kg, dan terendah ada di Probolinggo Rp17.000/kg.

Jika dibandingkan 13 Juli 2020, atau satu bulan yang lalu, harga bawang merah rata-rata di Jatim mencapai Rp30.218/kg. Harga tertinggi ada di Gresik Rp37.000/kg, dan terendah di Blitar Rp25.500/kg.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, komoditas bawang merah pada Juli 2020 menjadi salah satu penyebab deflasi di Jatim. Adapun bawang merah mengalami perubahan harga turun sebesar 25,39 persen.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo mengakui memang pada Mei – Juni 2020 terjadi penurunan potensi produksi bawang merah hingga 23,5 persen akibat serangan ulat bawang dan penyakit bercak ungu alias penyakit Alternaria

“Selain ada serangan hama juga ada penurunan luas tanam selama Oktober 2019 – Maret 2020 di beberapa kabupaten hingga mencapai 50 persen,” katanya.

Dia menjelaskan penurunan luas tanam tersebut terjadi di Kabupaten Ponorogo, Kediri, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Bojonegoro, Tuban, Sampang dan Sumenep.

Pada musim panen 2019/2020, luas tanam bawang merah di Jatim mencapai 24.534 hektar. Dari luas tanam tersebut, luas panen pada semester I/2020 sebesar 19.426 ha, dengan produksi 174.516 ton yang berasal dari 32 kabupaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper