Bisnis.com, BATU — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jatim memfasilitasi Bank Jatim untuk mempercepat penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) lewat pemetaan sektor-sektor ekonomi di daerah yang layak didanai di era pandemi.
Kepala OJK Regional IV Jatim Bambang Mukti Riyadi mengatakan salah satu sektor ekonomi yang berpotensi didanai dari dana penempatan pemerintah di bank-bank BUMN dan pembangunan daerah lewat program PEN, yakni sektor pertanian.
“Dari pemetaan di lapangan, sektor pertanian tetap berpotensi di lapangan. Tinggal dipilih komoditas pertanian apa yang layak didanai di era pandemi,” ujarnya di sela-sela kunjungan kerja ke Batu, Rabu (12/8/2020).
Di Batu, kata dia, menjelang penerapan adaptasi kebiasaan baru, sektor industri juga layak diberikan pembiayaan meski harus dipilih secara selektif. Tetap memperhatikan aspek kehati-hatian.
“Bank Jatim mendapatkan penempatan dana dari pemerintah sebesar Rp4 triliun dan ditargetkan bisa disalurkan pada Desember. Tidak mudah memang, karena itulah perlu dibantu dengan mengajak langsung ke calon-calon debitur,” ucapnya.
Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri menambahkan untuk Kota Malang sektor ekonomi yang layak didanai sektor perdagangan. Sektor ini juga tumbuh di Kab. Malang sehingga layak pula didanai.
Baca Juga
Sedangkan sektor pertanian yang juga layak didanai, kata dia, berada di Kota Batu dan Kab. Malang.
Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha menegaskan sektor pertanian, ritel, dan perdagangan merupakan sektor-sektor yang berpotensi didanai dari dana PEN di era pandemi.
Oleh karena itulah, Bank Jatim memetakan potensi-potensi ekonomi di daerah-daerah tersebut dengan melakukan kunjungan kerja ke daerah seperti Tulungagung, Jombang, dan Batu.
Bank Jatim, dia menegaskan, mengalokasikan kredit untuk sektor mikro dan kecil senilai Rp800 miliar dari PEN, termasuk didalamnya sektor pertanian. Pembiayaan untuk pertanian dengan komoditas padi tetap potensial karena produknya pasti terserap pasar, begitu juga dengan tebu.
“Apalagi ada pabrik gula sebagai avalis sebagai penyaluran kredit ke petani tebu menjadi aman,” ucapnya.
Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Prof Candra Fajri Ananda menegaskan agar di triwulan III sektor ekonomi bisa tumbuh positif maka percepatan belanja pemerintah menjadi kunci.(K24)