Bisnis.com, MALANG - Konfirmasi Covid-19 di Kota Malang per Minggu (2/8/2020) sebanyak 691 kasus. Dari jumlah total itu, 267 orang (38,64 persen) dirawat, 367 orang (33,11 persen) sembuh dan 57 orang (8,25 persen) meninggal.
Dari jumlah orang yang dirawat sebanyak 139 orang (52,06 persen) isolasi rumah, 19 orang (7,12 persen) konfirmasi isolasi gedung dan 109 orang (40,82 persen) isolasi RS.
Bila ditinjau sebulan terakhir, kasus Covid-19 di Kota Malang melonjak tajam pada Juli pekan terakhir. Bahkan melampaui penambahan harian dalam dua bulan sebelumnya.
Berikut grafiknya:
Pergerakan kasus Covid-19 di Kota Malang dua bulan terakhir.
Sementara di tengah kenaikan kasus, Kota Malang mulai bersiap menggelar pembelajaran tatap muka.
Kepala SMAN 5 Malang, Amat M. menyiapkan sarana prasana sekolah dalam rangka menyambut era new normal, di mana nantinya siswa sebisa mungkin melakukan pembelajaran di sekolah.
"Kami akan terus evaluasi terkait penunjang penerapan protokol kesehatan, seperti yang disampaikan bapak Wali Kota Sutiaji, yaitu sistem pembayaran non tunai di kantin sekolah,” kata Amat dikutip dari siaran pers Pemkot Malang.
Wali Kota Malang sempat meninjau SMA 5 Malang pada Rabu (29/7/2020). Menurutnya di lingkungan sekolah ini sangat dibutuhkan berbagai antisipasi dan bisa dibentuk satgas khusus.
“Orang tua harus berperan aktif dan berkolaborasi dengan pihak sekolah sehingga wabah ini dapat ditekan. Maka dari itu, hari ini para wali murid dilibatkan langsung, agar dapat mengetahui dan memahami kondisi sekolah yang sebenarnya seperti apa,” katanya.
#NawakNgalam, pasien positif COVID-19 pada Minggu, 2 Agustus 2020) di Kedungkandang +7, Sukun +5, Blimbing +4, Klojen +2, Lowokwaru +5. Sedangkan pasien sembuh di Kedungkandang +1, Sukun +5, Blimbing +4, dan Lowokwaru +2. pic.twitter.com/298zWghSER
— Pemkot Malang (@PemkotMalang) August 2, 2020
Dalam perkembangan lain, sarana transportasi di Kota Malang berupa kereta api jarak jauh maupun dekat sudah mulai beroperasi. KAI bahkan menyediakan rapid test di stasiun sebagai syarat bisa mengakses layanan transportasi ini.
Adapun pembelajaran di kampus di Kota Malang masih dilakukan secara daring, belum tatap muka serupa ketika Covid-19 belum melanda.