Bisnis.com, SURABAYA - Pelaku pariwisata di Jawa Timur menyebut belum siap untuk membuka tempat wisatanya meski pemerintah mulai menerapkan konsep new normal.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Timur, Gondo Hartono mengatakan proses pemulihan usaha wisata tidak semudah yang dibayangkan.
Menurutnya, meski tempat wisata dibuka kembali dengan berbagai persiapan matang yakni protokol kesehatan, tetapi jumlah kunjungan tetap menjadi pertimbangan atas keuntungan/kerugian.
"Pemerintah kan bilang sudah boleh buka tapi bukan yang bikin keramaian, seperti kantor dan pabrik bisa buka tapi belum bisa menerima tamu. Sedangkan tempat wisata yang dicari adalah lalu lalang manusia," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (10/6/2020).
Gondo menjelaskan sebuah obyek wisata sangat mengharapkan keramaian agar mampu membiayai operasional. Sebut saja, tempat wisata andalan yakni Jatim Park di Kota Batu, jumlah karyawannya saja mencapai sekitar 5.000 orang atau paling tidak ketika membuka wisatanya dibutuhkan minimal 3.000 orang karyawan.
"Kalau karyawannya 3.000 orang lalu jumlah pengunjung yang datang tidak sampai 1.000 orang, tentu tidak bisa menutupi biaya operasional di hari itu," jelasnya.
Baca Juga
Begitu juga dengan tempat wisata binatang seperti Taman Safari. Pengelolanya harus tetap memberi makan koleksi satwanya yang mencapai 7.000 binatang.
"Pasti semua binatang ini makan, dan pasti ada tenaga yang memberi makan rumputnya," imbuhnya.
Meski sangat sulit untuk memulai recovery akibat Covid-19, semua pengelola pariwisita saat ini sedang menyiapkan berbagai strategi menuju era new normal, terutama soal protokol kesehatan sudah dijalankan sejak awal pandemi.
"Sekarang ini wisata belum siap, mungkin mulai bulan depan, saat ini sedang persiapan-persiapan sambil melihat kondisi pandemi ke depan seperti apa," imbuhnya.