Bisnis.com, MALANG — Masyarakat perlu mengkonsumsi pangan lokal yang unggul agar tidak mudah terpapar Covid-19.
Guru Besar Teknologi Hasil Pangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Elfi Anis Saati mengatakan pandemi Covid-19 telah banyak mengubah pola kehidupan masyarakat, termasuk memilih bahan konsumsi untuk perbaikan gizi agar tidak mudah terjangkit Covid-19.
“Kondisi saat ini menyadarkan kita sebagai bangsa agraris yang punya pangan lokal unggul dengan kekayaan hayati yang melimpah untuk memanfaatkan secara maksimal potensi yang kita punya,” katanya di Malang, Selasa (9/6/2020).
Elfi yang juga Kepala Laboratarium Sentral UMM menambahkan, dalam menghadapi pandemi Covid-10 ini perlu disikapi dengan tindakan yang cerdas dan tepat, yaitu antara lain menjaga keimanan, mengasah keilmuan (percaya kepada orang yang ahli di bidangnya), dan mendukung kesejahteraan bersama.
Saat menghadapi Covid-19 ini, kata dia, dalam keluarga harus melakukan upaya perbaikan gizi keluarga melalui pemanfaatan pekarangan.
Bahan pangan segar yang mengandung protein seperti kelor, vitamin C seperti jeruk, vitamin A terdpat di buah-sayuran, vitamin B, vitamin D, mineral seperti Fe, Se, Zink, K, Mg membantu metabolisme tubuh, mencegah infeksi mikrobia (virus dan lainnya).
Baca Juga
Juga, polifenol seperti pigmen flavonoid (antosianin: bunga mawar, delima, ubi jalar ungu dan lainnya), karotenoid, kurkumin (rimpang rempah), minyak atsiri (aromatik kayu putih,sirih, serai, herbal lain), vitamin (C, A, E) sebagai antioksidan baik, potensial antimrobia bahkan antiinflamasi dan imunudolator.
“Jamu tradisional (rempah-rempah), pangan fungsional dan suplemen yang mengandung bioaktif tersebut sedang banyak yang membutuhkan. Pangan sehat yang mengandung prebiotik (serat, inulin) dan probiotik juga bisa andil membantu daya tahan tubuh yang mengkonsumsinya,” ucapnya.(K24)