Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya meminta jika ada yang berpendapat bahwa kasus Covid-19 di Kota Surabaya bisa menjadi seperti Kota Wuhan agar dapat berdiskusi langsung dalam mencari solusi terbaik.
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan melalui diskusi langsung diharapkan bisa membuka jalan dan mencari solusi bersama dalam upaya menekan penyebaran Covid-19.
“Kalau ada yang menyampaikan seperti itu (Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan), ada baiknya menyampaikan dan berdiskusi dengan kami, untuk memberi solusi,” katanya, Kamis (28/5/2020).
Dia mengatakan Pemkot Surabaya sendiri berharap agar Surabaya jangan sampai menjadi seperti Wuhan. Sejauh ini, pemkot juga telah berusaha semaksimal mungkin bersama dengan TNI/Polri dan rumah sakit untuk bekerja mengendalikan pandemi ini.
Kepala Diskominfo Surabaya itu menjelaskan, tingginya pasien positif Covid-19 di Surabaya salah satunya karena gencarnya rapid test dan tes swab-PCR yang dilakukan. Diketahui dalam beberapa terakhir ini Pemkot Surabaya memang menggelar rapid test sekitar 22.000 tes.
Sebelumnya, Ketua Rumpun Kuratif Gugas Covid-19 Jatim, Joni Wahyuadi, menyebutkan sebanyak 65 persen angka kasus Covid-19 di Jatim berasal dari Surabaya Raya, yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik.
Baca Juga
Bahkan pihaknya mengkhawatirkan jika Kota Surabaya bisa saja menjadi seperti Kota Wuhan China jika penanganan tidak dilakukan dengan baik dan tidak setengah-setengah.
Adapun data Gugus Tugas Covid-19 Jatim menyebutkan per 27 Mei 2020 jumlah pasien positif ada 4.112 orang. Dari jumlah itu, Surabaya menyumbang pasien terbanyak, yaitu 2.216 orang, disusul Sidoarjo 565 pasien, dan Gresik 153 pasien.
Mohon maaf atas kesalahan penulisan angka pada post di bawah ini. Jumlah PDP Sembuh seharusnya adalah 997, bukan 977 ??
— Sapawarga Kota Sby (@SapawargaSby) May 28, 2020
Maafkan mimin ya ??? https://t.co/RkaL7yAM3k