Bisnis.com, SUARABAYA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI tengah menyiapkan pola kerja New Normal dengan target tebu giling 4 juta ton hingga Desember 2020.
Brilliant Johan Anugerah, Humas PTPN XI, mengatakan BUMN perkebunan itu saat ini juga tengah menyiapkan protokol kehidupan bekerja dengan skenario New Normal baik di kantor, pabrik dan kebun.
"Beberapa protokol pencegahan telah disusun untuk mencegah penularan virus corona karena proses bisnis juga tidak boleh terhenti karena kondisi dan ketidakpastian," katanya kepada Bisnis, Selasa (26/5/2020).
PTPN XI tahun ini memproyeksikan bisa menggiling tebu sebanyak 4 juta ton di seluruh PG yang dimiliki. Jumlah tebu itu naik dibandingkan tebu giling tahun lalu yang hanya 3,6 juta ton. Dari jumlah tebu itu diharapkan bisa menghasilkan produk gula kristal putih sekitar lebih dari 300.000 an ton.
Dia menambahkan bahwa untuk pabrik gula Situbondo, PTPN XI memproyeksikan tebu giling di wilayah pabrik gula Situbondo tahun ini akan meningkat menjadi 700.000 ton dengan tingkat rendemen 8 persen.
Brilliant mengatakan tahun lalu jumlah tebu yang digiling di PG milik perseroan yang ada di Situbondo hanya mencapai 537.000 ton. Namun tahun ini perseroan lebih optimistis bisa mencapai 700.000 ton.
"Meski terjadi tren penurunan bahan baku dari penurunan rata-rata areal lahan tebu di PG Situbondo sejak 2014 yang mencapai 16.000 hektar lalu menjadi 6.800 hektar pada 2019, kami tetap optimistis mengoptimalkan bahan baku yang tersedia," katanya.
Dia mengatakan dari proyeksi tebu giling 700.000 ton tersebut nantinya akan dipasok untuk kebutuhan giling 2020 di 4 PG milik PTPN XI yakni PG Assembagoes, PG Wringinanom, PG Pandjie, dan PG Olean.
"Yang akan menyerap tebu di Situbondo ini ada 4 PG, tetapi khusus PG Olean tetap disiagakan untuk bisa beroperasi kalau memang panen tebu melimpah," ujarnya.
Dia menambahkan rencananya PG milik PTPN XI di wilayah Situbondo ini akan siap memulai proses giling 2020 pada Juni mendatang. PG di Situbondo tersebut juga telah mengantongi Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri Nomor 11381 dari Kementerian Perindustrian.
"Pabrik tetap bisa beroperasi setelah mendapatkan izin operasional, dan tentunya kami tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan selama aktivitas giling baik di pabrik maupun aktivitas tebang di kebun," imbuh Brilliant.
