Bisnis.com, SURABAYA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur mencatat jumlah pasien terkonfirmasi positif dari Kota Surabaya mencapai angka 741 orang.
"Kemarin tambahannya 41 orang. Hari ini juga masih tinggi, yakni 33 orang khusus di Surabaya," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin (11/5/2020) malam.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut kembali mengingatkan untuk selalu membiasakan pola hidup bersih dan sehat, tak lupa menjaga jarak dan mengikuti anjuran untuk tidak keluar rumah.
Sesuai data gugus tugas, total kasus pasien terkonfirmasi positif di Jawa Timur per hari ini mencapai 1.534 orang atau bertambah 43 orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Rinciannya, khusus "Kota Pahlawan", tambahan kasus barunya mencapai 33 orang, kemudian masing-masing dua orang asal Sidoarjo dan Jombang.
Berikutnya, masing-masing satu orang asal Kabupaten Mojokerto, Kota Malang, Nganjuk, Bangkalan, Kabupaten Malang serta Kota Blitar.
Baca Juga
Sementara itu, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 di wilayah Jatim saat ini mencapai 257 orang (16,75 persen) atau bertambah 13 orang dengan rincian lima orang dari Tulungagung, empat orang dari Surabaya, dua orang dari Situbondo, dan masing-masing satu orang dari Bondowoso serta Bangkalan.
Untuk kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Jatim hingga saat ini tercatat 155 orang (10,10 persen) atau bertambah enam orang, yakni lima orang di Surabaya satu orang di Sidoarjo.
Untuk warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim mencapai 4.166 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya 4.031 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 21.391 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya 21.254 orang.
Selamat malam ?
— Sapawarga Kota Sby (@SapawargaSby) May 11, 2020
Kami ingin menyampaikan update data COVID-19 di Kota Surabaya sampai dengan tanggal 11 Mei 2020 ? pic.twitter.com/NJOZ13TKFx
Klaster Pasar
Adapun di Surabaya, sebanyak 30 orang melakukan karantina mandiri untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) dari klaster atau penularan yang berasal dari Pasar Simo Surabaya.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi, Senin (11/5) malam, memastikan prosedur kesehatan telah dijalankan dengan baik di lingkungan pasar tradisional tersebut.
"Pasar juga telah ditutup sejak 7 Mei 2020," ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya.
Berawal dari pasangan suami istri berusia 76 dan 65 tahun yang sehari-harinya beraktivitas di pasar tersebut, pada 23 April lalu tiba-tiba jatuh sakit dan keduanya diopname di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya.
Menurut dr Joni, pada 26 April sang suami telah meninggal dunia dengan status terkonfirmasi positif Covid-19, lalu menyusul istrinya meninggal dunia pada 2 Mei.
"Sudah dilakukan pemeriksaan swab, namun hasilnya belum keluar," ucapnya.
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya itu menyampaikan selanjutnya dilakukan tracing terhadap 30 orang yang diketahui pernah kontak dengan pasangan suami istri tersebut.
"Semuanya sudah dilakukan rapid test. Hasilnya satu orang reaktif dan sedang ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab," katanya.
Meski cuma seorang yang hasil rapid test-nya reaktif, dr Joni memastikan semuanya hingga kini masih dilakukan karantina mandiri dengan pengawasan petugas medis dari puskesmas di wilayah setempat.
"Prosedur kesehatan telah dijalankan dengan sangat baik oleh Puskesmas Simomulyo. Mudah-mudahan kasusnya berhenti sampai di sini," tuturnya.