Bisnis.com, MALANG — Penurunan harga ayam a.l menjadi pemicu utama deflasi di Kota Malang pada April 2020.
Kepala BPS Kota Malang Sunaryo mengatakan pada April 2020 di Kota Malang terjadi deflasi sebesar 0,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)sebesar 102,74. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, tercatat 4 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi.
“Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,58 persen; dan kelompok transportasi sebesar 1,11 persen,” katanya di Malang, Senin (4/5/2020).
Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi, yakni kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,43 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,38 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,30 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,19 persen.
Kelompok dengan harga stabil yakni kelompok pendidikan, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya; dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya.
“Tingkat inflasi tahun kalender April 2020 sebesar 0,17 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2020 terhadap April 2019) sebesar 0,83 persen,” ucapnya.
Baca Juga
Sepuluh komoditas teratas yang memberikan andil terbesar deflasi pada April 2020, kata dia, yakni daging ayam ras, angkutan udara, cabai merah, telur ayam ras, bawang putih, cabai rawit, tarif kendaraan roda empat online, ikan lele, semangka, dan tarif kendaraan roda dua online.
Sementara itu kelompok pengeluaran yang tidak memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Kota Malang, yaitu kelompok pendidikan; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya.(K24)