Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arus Kendaraan di Jalan Nasional Jatim Turun hingga 89 Persen

Arus kendaraan di jalan nasional dan jalan tol di Jawa Timur turun.
Pengendara melintas ruas jalan tol Jombang-Mojokerto (Jomo) di Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur, Rabu (25/3/2020). Berdasarkan data pengelola tol Jomo Astra Infra Toll Road, akibat pandemi virus Covid-19 menyebabkan penurunan trafik di ruas tol Jombang-Mojokerto sekitar 15-20 persen atau 3.200 kendaraan per hari dan diperkirakan akan terus mengalami penurunan./Antara-Syaiful Arif
Pengendara melintas ruas jalan tol Jombang-Mojokerto (Jomo) di Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur, Rabu (25/3/2020). Berdasarkan data pengelola tol Jomo Astra Infra Toll Road, akibat pandemi virus Covid-19 menyebabkan penurunan trafik di ruas tol Jombang-Mojokerto sekitar 15-20 persen atau 3.200 kendaraan per hari dan diperkirakan akan terus mengalami penurunan./Antara-Syaiful Arif

Bisnis.com, SURABAYA - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka pengendalian penyebaran wabah Covid-19 menyebabkan arus kendaraan di jalan nasional di Jawa Timur Turun.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjelaskan terdapat lima ruas jalan nasional yang masuk wilayah PSBB dan terjadi penurunan lalu lintas yakni Jalan Pattimura (Bangil) sebesar 78 persen, ruas Widang/Bdahan – Bts Kota Lamongan terjadi penurunan sebesar 77 persen.

Adapun Bts. Kota Nganjuk – Kertosono sebesar 89 persen, Bts. Kota Madiun – Bts.Kota Caruban sebesar 84 persen, dan Bts. Kota Jombang – Bts. Kabupaten Mojokerto sebesar 80 persen.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan layanan jalan tol dan non-tol tetap beroperasi sebagai jalur logistik untuk pergerakan barang kebutuhan pokok/pangan, alat kesehatan, serta layanan kesehatan/kendaraan medis.

Traffic di jalan tol dan jalan nasional diharapkan dapat lebih menurun lagi,” kata Menteri Basuki dikutip dari keterangan resmi.

Dalam perkembangan lain, Direktur Utama Jasa Marga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) Dwi Winarsa mengatakan sebelum ada larangan mudik dan pemberlakuan PSBB, volume kendaraan yang melintas di Tol Ngawi-Kertosono mencapai 18.000 kendaraan per hari. Setelah itu langsung menurun.

"Pada hari pertama setelah pemberlakuan penyekatan Jumat tanggal 24 April lalu, volumenya turun menjadi 6.000 hingga 5.000 kendaraan dalam sehari," ujar Dwi Winarsa kepada wartawan, di Ngawi, Rabu.

Pihaknya mencatat penurunan volume kendaraan akan terus terjadi seiring larangan mudik dari pemerintah yang berlangsung hingga dua pekan mendatang.

"Dan dimungkinkan saat ini jumlahnya turun terus yang melintas di tol," kata dia dilansir Antara.

Ia menambahkan, dengan melihat penurunnya volume kendaraan yang cukup drastis tersebut, pihaknya menilai masyarakat saat ini telah benar-benar menghindari bepergian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Setkab & Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper