Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek MERR II C Bakal Diresmikan Akhir Pekan Ini

Pemerintah Kota Surabaya berencana meresmikan proyek jalan Middle East Ring Road (MERR) II C yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Sidoarjo pada 15 Februari 2020.

Bisnis.com, SURABAYA — Pemerintah Kota Surabaya berencana meresmikan proyek jalan Middle East Ring Road (MERR) II C yang menghubungan Kota Surabaya dengan Sidoarjo pada 15 Februari 2020.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat mengatakan proses pembangunan proyek MERR II C pada sisi barat ini telah rampung sehingga jalan tersebut sudah dapat dilalui kendaraan.

“Jadi di sisi Surabaya semuanya sudah siap, tinggal besok evaluasi ketika uji coba dan termasuk evaluasi sisi Jalan Ahmad Yani,” katanya dalam rilis, Kamis (13/2/2020).

Dia mengatakan dengan dibukanya jalan MERR II C tersebut diharapkan dapat menurunkan kepadatan kendaraan hingga 7 persen di tengah kota khususnya Jalan A.Yani yang selama ini merupakan jalan utama yang menghubungkan Surabaya dengan Sidoarjo.

Irvan menambahkan, saat ini pihaknya masih memastikan seluruh utilitas kelengkapan jalan di sisi wilayah Surabaya mulai dari rambu dan marka jalan, pemasagan Traffic Light (TL) maupun CCTV (Closed Circuit Television).

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga perlu berkoordinasi dengan BPJN (Balai Pelaksanaan Jalan Nasional) untuk jalan yang memerlukan perbaikan mengingat jalan tersebut berada di luar wilayah Kota Surabaya.

“Setelah jalan dibuka, kami tetap akan evaluasi untuk melihat prilaku pengguna jalan, jika memang butuh tambahan rambu atau marka,” imbuhnya.

Adapun jalan MERR ini memiliki panjang total sekitar 10,8 km, dengan lebar jalan mencapai 40 meter dan terbagi menjadi tiga segmen, yakni MERR II A mulai Jalan Kenjeran (Kalijudan) sampai perempatan Kampus C Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Kemudian, MERR II B mulai perempatan Kampus C Unair sampai perempatan Jalan Arif Rahman Hakim.

Serta, MERR II C mulai perempatan Jalan Arif Rahman Hakim sampai Jembatan atau Tol Tambak Sumur.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati menambahkan untuk mendukung pembangunan jalan ini, sejak 1997, Pemkot Surabaya telah melakukan proses pembebasan lahan.

Setidaknya ada 551 persil yang telah dibebaskan dan berada di wilayah 9 kelurahan.

“Kalau pembebasan plus fisiknya itu, kira-kira kita anggarannya sekitar Rp425 miliar yang sudah dikeluarkan Pemkot Surabaya,” kata Erna.

Pemkot Surabaya, tambah Erna, juga melakukan konsinyasi untuk ganti rugi pembebasan lahan yang berada di wilayah Gunung Anyar. Pasalnya, wilayah itu dinilai cukup padat, yakni terdapat 284 persil, tetapi yang dikonsinyasi sebanyak 24 persil.

“Ada 17 persil yang sudah selesai proses konsinyasi, jadi mereka sudah ambil uangnya di pengadilan. Sedangkan yang 7 persil, masih belum diambil (konsinyasi),” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper