Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) tahun ini memproyeksikan pertumbuhan penyaluran kredit di atas 14 Persen (tepatnya 14,45%) sejalan dengan sejumlah program layanan baru yang tengah disiapkan perseroan.
Pejabat pengganti sementara (Pgs) Direktur Utama Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha mengatakan perseroan memiliki mimpi besar sebagai bank yang omnyway yang mengandalkan layanan berbasis teknologi.
“Salah satu yang sedang kami siapkan saat ini adalah kredit mikro online. Jadi nanti pengajuan kredit sudah pakai online, di dalam menunya nanti dimasukan foto KTP, foto nasabah, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya,” jelasnya, Rabu (12/2/2020).
Dia mengatakan plafon kredit mikro online tersebut maksimal Rp50 juta untuk sementara ini. Selain itu, lanjutnya, sasaran nasabah baru yang bakal dibidik Bank Jatim adalah rekanan dari nasabah captive market selama ini.
“Captive market kita kan kuat sekali misalnya seperti pegawai pemerintah. Nah mereka pasti punya rekanan kontraktor, atau supplier yang bisa kami dekati. Minimal mereka tahu Bank Jatim,” jelasnya.
Saat ini, katanya, Bank Jatim juga telah membentuk divisi khusus marketing di setiap cabang yang akan melakukan pentrasi pasar.
“Kami juga sedang memetakan potensi alokasi penyaluran kredit, khususnya KUR supaya penyaluran kredit ini tepat sasaran. Sebanyak 60% skala prioritas adalah sektor pertanian dan pariwisata,” imbuhnya.
Adapun pada 2019, Bank Jatim mencatatkan kinerja penyaluran kredit mencapai Rp 38,35 triliun atau tumbuh 13,16% dibandingkan 2018. Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan penurunan rasio Non performing Loan (NPL) secara signifikan yakni 2,77%.
“Angka 2,77% itu menunjukan kualitas kredit Bank Jatim dari tahun ke tahun semakin baik,” imbuh Ferdian.
Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi yakni Rp23,10 triliun atau tumbuh 7,12 % (yoy). Sedangkan pertumbuhan paling tinggi didapat dari sektor komersial sebesar 27,11% atau tercatat Rp9,23 triliun. Pertumbuhan yang tinggi inipun didongkrak dari pertumbuhan kredit sindikasi yang signifikan yakni 118,98%.
Ferdian menambahkan, kinerja Bank Jatim yang positif pada tahun lalu itu juga merupakan keberhasilan dari salah satu program layanan digital banking yang gencar dilakukan. Pada awal 2019, Bank Jatim telah mengenalkan layanan digital Jatimcode yang merupakan pengembangan fitur pembayaran dari aplikasi mobile banking melalui scan QRCode.