Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Digitalisasi Pelayaran : Pengguna Layanan mySPIL Tumbuh 25 Persen

PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) mencatatkan pertumbuhan pengguna aplikasi mySPIL atau layanan booking shipping hingga tracking mencapai 25% sejak diluncurkan 2016 hingga saat ini.
 Dari kanan-kiri, Strategic Development and Implementation Manager SPIL Ferna Arga Wijaya, Wakil Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jatim, Arief Tejo, Ketua Hipmi Surabaya, M. Lutfhy dan moderator saat diskusi Digitalisasi Pelayaran, Jumat (20/12/2019)./Bisnis-Peni Widarti
Dari kanan-kiri, Strategic Development and Implementation Manager SPIL Ferna Arga Wijaya, Wakil Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jatim, Arief Tejo, Ketua Hipmi Surabaya, M. Lutfhy dan moderator saat diskusi Digitalisasi Pelayaran, Jumat (20/12/2019)./Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) mencatatkan pertumbuhan pengguna aplikasi mySPIL atau layanan booking shipping hingga tracking mencapai 25% sejak diluncurkan 2016 hingga saat ini.

Strategic Development and Implementation Manager SPIL, Ferna Arga Wijaya mengatakan pertumbuhan pengguna aplikasi tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan jumlah customer maupun volume barang.

"Pengembangan teknologi dalam dunia pelayaran ini bukan hanya untuk tuntutan zaman tapi juga untuk menjaga industri selalu kompetitif dan lebih efisien," katanya saat diskusi Digitalisasi Pelayaran, Jumat (20/12/2019).

Dia mengatakan pada 2017, SPIL mengembangkan fitur termasuk menghadirkan aplikasi untuk Android, iOs dan website untuk memudahkan para pengguna jasa pelayaran. Dari total pelanggan SPIL yang ada saat ini, sudah sekitar 80% yang menggunakan aplikasi mySPIL.

"Sampai saat ini MySPIL sudah bermanfaat untuk kepastian jadwal, kemudahan melihat harga dari e-contract, e-SI dan e-Invoice yang membuat dokumen lebih cepat, serta ada track and trace untuk posisi dan status pengiriman barang," jelasnya.

Wakil Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jatim, Arief Tejo mengatakan saat ini belum semua pelayaran memiliki sistem booking online terutama yang domestik, sedangkan pelayaran internasional sudah relatif berkembang untuk sistem layanan digitalnya.

"Nah di domestik ini agak lambat, jadi tidak semua pelayaran menerapkan sistem booking online, shipping sampai tracking, meskipun sudah ada yang lumayan lewat email," katanya.

Arief menambahkan, pemerintah perlu mendorong penerapan digitalisasi dengan setengah memaksa agar pelayaran di Indonesia tidak ketinggalan dengan luar negeri.

"Terutama untuk program Tol Laut yang didukung oleh subsidi seharusnya digitalisasi ini bisa menyelesaikan tujuan tol laut karena akan membantu transparansi, harga, pelayanan, ketepatan jadwal, tracking bahkan manifest," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper